BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Penjaga kos bernama Siswanto mengungkap kebiasaan sehari-hari Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat aktif di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), setiap kali pulang kerja.
Hal tersebut ia sampaikan saat berbincang langsung dengan mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno, yang mendatangi kos tempat tinggal Arya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut pengakuan Siswanto, Arya dikenal sebagai pribadi yang cukup tertutup dan menjalani rutinitas harian secara konsisten.
Ia juga menyebut bahwa Meta Ayu Puspitantri, atau yang akrab disapa Pita, istri Arya Daru, tercatat telah tiga kali mengunjungi kos tersebut.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut apakah Arya pernah membawa tamu atau orang lain ke dalam kosnya, Siswanto menyatakan tidak mengetahui secara pasti.
“Saya tahunya cuma Bu Pita yang pernah datang tiga kali. Kalau orang lain, saya kurang tahu,” ujarnya singkat.
Siswanto kemudian mengungkapkan kebiasaan Arya Daru semasa hidup.
Menurut Siswanto, setelah Arya Daru pulang bekerja, pria tersebut sering pergi lagi saat malam hari.
Sekedar informasi Siswanto adalah orang pertama yang menemukan Arya Daru tewas terlilit lakban di kamar kosnya.
“Pak Daru tapi sering keluar malam, kalau pulang kerja, malamnya keluar lagi,” kata Siswanto.
“Akhir-akhir ini,” imbuhnya.
Detik-Detik Kepanikan Istri Diplomat Sebelum Arya Daru Ditemukan Tewas
Sehari sebelum ditemukan tewas dengan lilitan lakban, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan sempat berbelanja di mal Grand Indonesia, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, bersama dua rekannya, Vara dan Dion. Vara diketahui juga merupakan pegawai Kemlu.
Berdasarkan catatan waktu, ketiganya tiba di Grand Indonesia sekitar pukul 17.52 WIB. Saat berada di sana, Arya sempat melakukan panggilan video dengan istrinya, Meta Ayu Puspitantri atau Pita, untuk meminta pendapat mengenai pakaian yang hendak dibeli.
Sekitar pukul 21.17 WIB, Arya kembali menghubungi Pita dan memberi tahu bahwa ia sedang mengantre taksi. Namun, satu menit kemudian, polisi menyebut ada saksi yang melihat Arya salah mengirim pesan WhatsApp. Sejak saat itu, ponsel Samsung S22 Ultra berwarna hitam milik Arya tidak lagi aktif.
Kondisi tersebut membuat Pita panik. Menurut keterangan penjaga kos, Siswanto, Pita memintanya memeriksa kamar suaminya.
“Saya bingung harus bagaimana, soalnya yang punya kos belum memberi izin. Tapi ibu Daru mendesak, bahkan meminta pintu didobrak dan siap mengganti kerugian,” ujar Siswanto.
Pita diketahui menghubungi Siswanto berulang kali, mulai pukul 22.40 WIB, lalu 00.48 WIB, dan kembali pada 05.27 WIB.
“Dia nelepon terus karena khawatir,” kata Siswanto.
Ketika mencoba memeriksa kamar, Siswanto menemukan kondisi yang tidak biasa. Lampu kamar dalam keadaan mati total, padahal Arya dikenal selalu menyalakannya jika berada di dalam.
“Biasanya nyala, tapi malam itu gelap semua. Saya sambil telepon istrinya, bingung mau bagaimana,” ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Pastikan Diplomat Arya Daru Meninggal Karena Bunuh Diri
Merespon Hasil Penyelidikan, Ini Pernyataan Keluarga Besar Diplomat Kemlu Arya Daru
Situasi semakin janggal ketika tetangga kamar 106 bertanya apa yang terjadi.
“Saya bilang disuruh istrinya ngecek dari semalam, tapi diketuk-ketuk tidak ada jawaban. Lalu dia tanya, ‘Lampunya nyala enggak?’ Saya jawab gelap.
Dia bilang, ‘Kalau gelap, berarti antara ada dan tiada,’” tutur Siswanto.
(Virdiya/Budis)