Fakhrianda Aswin Dapat Kesempatan Riset di KAUST, Arab Saudi

Fakhrianda Aswin Luthfia Zufar
Fakhrianda Aswin Luthfia Zufar. (dok. ITB)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID —Fakhrianda Aswin Luthfia Zufar, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2020 Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), mendapatkan kesempatan emas untuk menjalani riset tugas akhir di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), Arab Saudi.

Selama satu semester, ia menjadi bagian dari program Visiting Student Research Program yang berlangsung dari Juli hingga Desember 2024.

Kesempatan ini sejalan dengan komitmen FTMD ITB untuk memberikan pengalaman belajar internasional kepada mahasiswanya melalui berbagai program international mobility.

Melalui skema seperti pertukaran pelajar, kolaborasi riset, hingga research internship, FTMD mendukung mahasiswa menjajaki peluang global dan terlibat dalam penelitian mutakhir.

Kolaborasi Internasional demi Energi Bersih

Perjalanan Fakhri ke KAUST berawal saat ia mengerjakan tugas akhir di bawah bimbingan Dr. Eng. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.Eng., dari Kelompok Keahlian Ilmu dan Rekayasa Termal.

Penelitiannya berfokus pada bidang combustion dan pemanfaatan energi bersih, dilakukan di Lab Pendingin ITB.

Melalui risetnya, Fakhri menyadari pentingnya kolaborasi internasional untuk mempercepat pengembangan energi bersih di Indonesia.

“Di Indonesia, transisi energi bersih masih berada di tahap awal, dan fasilitas riset khusus masih terbatas. Kita perlu memanfaatkan ilmu dari lembaga-lembaga yang lebih maju di bidang ini,” ujarnya, melansir laman resmi ITB, Kamis (28/11/2024)

Menariknya, literatur yang sering ia gunakan selama penelitian di ITB banyak berasal dari KAUST. Universitas ini dikenal dengan Clean Energy Research Platform-nya, yang memiliki reputasi global di bidang pengembangan energi bersih. Hal tersebut mendorong Fakhri untuk melamar program riset di KAUST dan akhirnya berhasil diterima.

Seleksi Ketat dan Dukungan Penuh

Proses seleksi menuju KAUST tidaklah mudah. Fakhri harus melalui berbagai tahapan, mulai dari korespondensi dengan profesor, hingga wawancara dengan pihak Human Resource (HR). Ia juga mendapatkan dukungan dari Ditho Ardiansyah Pulungan, S.T., M.Sc., Ph.D., yang membantu proses aplikasinya.

“Walaupun ITB belum memiliki perjanjian kerja sama formal dengan KAUST, reputasi global ITB dan jaringan alumni yang luas menjadi jalan pembuka bagi peluang berharga ini,” ungkap Fakhri.

Pengalaman Riset Internasional

Berbeda dengan program pertukaran pelajar yang berfokus pada pembelajaran di kelas, program ini melibatkan Fakhri secara langsung dalam penelitian dengan dukungan fasilitas riset canggih.

Ia mengungkapkan pengalaman ini sangat mendukung pengembangan risetnya sekaligus memperkaya perspektif akademis.

Seluruh biaya program, termasuk akomodasi, transportasi, dan tempat tinggal, sepenuhnya ditanggung oleh KAUST. Fakhri merasa keputusannya untuk mengikuti program ini sangat tepat.

“KAUST tidak hanya memiliki rekam jejak penelitian yang relevan, tetapi juga menawarkan fasilitas lengkap, mulai dari sport center hingga campus diner, yang mendukung keseimbangan antara kegiatan akademik dan non-akademik,” katanya.

Selain itu, KAUST memberikan pengalaman hidup yang berkesan melalui fasilitas hiburan seperti shuttle bus gratis ke Mekkah, Madinah, dan Laut Merah. Lingkungan multikultural dengan mahasiswa dari berbagai negara juga memperluas wawasan dan pengalamannya.

“Cuaca di sana bisa mencapai 40 derajat Celsius, tetapi masyarakat tetap antusias berjalan kaki. Saya pun mulai terbiasa dengan kebiasaan baru ini,” tambahnya.

Pesan untuk Mahasiswa FTMD ITB

Sebagai mahasiswa FTMD ITB, Fakhri merasa ilmu dan keterampilan teknis yang ia dapatkan selama studi sangat membantunya beradaptasi di lingkungan internasional. Menurutnya, kurikulum FTMD ITB cukup kuat untuk bersaing dengan universitas kelas dunia.

Ia juga memberikan saran kepada mahasiswa yang tertarik mengikuti program serupa.
“Setelah mendapatkan persetujuan dari profesor, tahap wawancara dengan HR menjadi tantangan tersendiri. Banyak kandidat gagal di tahap ini meski sudah disetujui profesor. Oleh karena itu, persiapan wawancara sangat penting,” pesannya.

BACA JUGA: Selidiki Pertamax Bermasalah, Pertamina Gandeng LAPI ITB

Melalui pengalaman ini, Fakhrianda Aswin Luthfia Zufar berharap lebih banyak mahasiswa FTMD ITB yang berani menjelajahi peluang global untuk mengembangkan ilmu dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
air mata prabowo, hari guru nasional 2024
Sarat Makna, Air Mata Prabowo di Depan Para Guru
Wisata Tebing Citatah
Saatnya Pacu Adrenalin di Tebing Citatah!
Jenis sorgum
Ketahui Sejumlah Jenis Sorgum, Pengganti Beras!
diskon gjiaw 2024
Tebar Diskon Mobil di GJAW 2024, Menggiurkan!
fuel pump mobil pertamax (3)
Hasil Uji Lab Pertamina Soal Fuel Pump Rusak Viral, Murni Kualitas Pertamax?
Berita Lainnya

1

Dikabarkan Dekat dengan Paula, Calon Gubernur Banten Andra Soni Pernah Jadi Kuli Sebelum Sukses

2

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

3

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
prabowo kenaikan gaji guru
Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru, Termasuk Guru Non ASN
Parcok, Kandang Banteng, kandang bansos, Partai Cokelat,
Ketua DPP PDIP: Jawa Tengah Bukan Lagi Kandang Banteng, tapi Kandang Bansos dan Parcok
mary jane
Mary Jane "Haram" Masuk Lagi ke Indonesia Seumur Hidup!
Tim RIDO Sayembarakan Kecurangan Pilkada DKI
Ada Hadiah Rp10 Juta, Tim RIDO Sayembarakan Kecurangan Pilkada DKI