BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Turnamen bulu tangkis bergengsi China Open 2025 World Tour Super 1000 menjadi panggung pembuktian bagi para pebulutangkis Indonesia.
Di tengah ketatnya persaingan, sinyal positif datang dari sektor ganda putra dan tunggal putri, meski sektor tunggal putra masih harus berjuang keras.
Pasangan baru ganda putra, Fajar Alfian / Muhammad Shohibul Fikri, mengawali langkah mereka dengan meyakinkan.
Bertanding di Olympic Sports Center Gymnasium, Selasa (22/7) malam waktu setempat, mereka tampil dominan saat menaklukkan pasangan Malaysia, Choong Hon Jian / Muh Haikal Nazri, dalam dua gim langsung 21-11 dan 21-10.
Kemenangan itu tak hanya menunjukkan kekompakan awal Fajar/Fikri sebagai pasangan baru, tapi juga memberi harapan baru bagi sektor ganda putra usai regenerasi pemain terus berjalan.
Laga menarik menanti mereka di babak 16 besar, karena Fajar/Fikri akan berhadapan dengan rekan senegara, pasangan profesional Sabar Karyaman Gutama / Moh Reza Pahlevi dalam duel sesama Merah Putih yang akan menjamin satu tiket ke perempat final.
Sementara itu dari sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung tampil solid dan bangkit dari hasil mengecewakan di Japan Open pekan lalu. Bertemu wakil Jepang, Kaoru Sugiyama, Gregoria menyapu bersih kemenangan dua gim langsung 23-21 dan 21-9.
Kemenangan ini membawa Gregoria ke babak 16 besar, di mana ia dijadwalkan bertemu wakil Taiwan, Lin Hsiang Ti, Kamis (24/7). Lawannya bukan tanpa ancaman, mengingat Lin baru saja menyingkirkan wakil India, Anupama Upadhyaya, dalam pertarungan ketat tiga gim.
Namun asa tak seindah di sektor tunggal putra. Alwi Farhan, salah satu andalan muda Indonesia, harus angkat koper lebih awal usai kalah dari unggulan pertama asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Meski sempat memenangi gim pertama dengan skor telak 21-10, Alwi akhirnya tumbang 15-21 dan 18-21 dalam laga rubber game yang intens.
Kekalahan Alwi menempatkan harapan Indonesia kini di pundak dua pemain senior, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, yang masih bertahan dan bersiap tempur di babak-babak selanjutnya dalam turnamen dengan total hadiah USD 2 juta atau setara Rp32 miliar.
Di tengah perubahan pasangan dan dinamika regenerasi pemain, performa di China Open 2025 sejauh ini menunjukkan bahwa kebangkitan Indonesia tak sekadar wacana, tetapi mulai mengambil bentuk nyata.
(Budis)