BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengungkapkan kelemahan signifikan motor YZR-M1 miliknya dibandingkan rival utama dari Ducati.
Setelah melewati tiga seri pembuka MotoGP 2025, Yamaha masih tertahan di posisi kelima atau terakhir dalam klasemen konstruktor.
Hasil ini cukup mengejutkan, mengingat performa menjanjikan yang sempat ditunjukkan Yamaha selama enam hari pengujian pramusim di Sepang.
Namun, keunggulan cengkeraman di lintasan uji tersebut ternyata tidak mencerminkan performa sesungguhnya di balapan resmi.
Dalam dua seri terakhir, Yamaha bahkan gagal menempatkan satu pun pebalapnya di posisi sepuluh besar di Grand Prix Argentina maupun Thailand.
Meski demikian, hasil di Austin menjadi sedikit titik terang, saat Fabio Quartararo berhasil finis keenam dalam Sprint dan Jack Miller mencatat hasil terbaik Yamaha sejak 2023 dengan finis kelima di balapan utama.
BACA JUGA:
Yamaha dan Pramac Perkenalkan Motor untuk MotoGP 2025 di Malaysia
Berbicara usai balapan di Circuit of the Americas (COTA), Quartararo mengungkapkan bahwa perbedaan mencolok antara Yamaha dan Ducati terletak pada cara menghentikan motor, khususnya saat memasuki tikungan dengan sudut miring.
“Dalam pengereman lurus, kami cukup baik. Tetapi di mana Anda harus mengerem dengan sudut miring, seperti Tikungan 15, dibandingkan dengan mereka, mereka benar-benar menghentikan motor dengan kedua roda, dan kami hanya berhenti di bagian depan,” ungkap Quartararo kepada media, dikutip Selasa (8/4/2025).
Juara dunia MotoGP 2021 itu mengaku mengalami kesulitan saat mencoba mengikuti laju Desmosedici milik Ducati, bahkan harus memaksa bagian depan motor bekerja ekstra keras hingga membuat sejumlah kesalahan dan hampir terjatuh.
Menurut Quartararo, Yamaha perlu segera melakukan perbaikan, tidak hanya dalam aspek traksi, tetapi juga bagaimana roda belakang membantu proses pengereman.
“Kami harus meningkatkan bagian belakang, tidak hanya pada traksi, tetapi juga pada cara menghentikan motor,” ucapnya.
Dengan persaingan yang semakin ketat di musim 2025 dan dominasi Ducati yang belum terbendung, Yamaha dituntut untuk segera berbenah jika ingin kembali bersaing memperebutkan podium secara konsisten.
(Budis)