ESDM Beberkan Peluang Komoditas Batubara di Tengah Serbuan Bisnis EBT

Komoditas Batubara
(Foto: Dok.ESDM).

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, di tengah serbuan energi baru terbarukan (EBT) yang menjadi primadona sebagai bahan baku energi yang ramah lingkungan dan rendah emisi.

Permerintah juga membidik target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, yang akan menggunakan EBT sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional. Namun demikian, pemerintah tidak serta merta langsung meninggalkan energi berbasis fosil, salah satunya batubara.

Dadan menjelaskan, Indonesia adalah salah satu negara dengan pembangkit berbahan baku batubara yang besar. Sehingga dengan penetapan NZE tidak lantas menghilangkan batubara sebagai salah satu sumber pembangkit listrik utama nasional dalam waktu dekat.

Menurut dia, membutuhkan waktu hingga tahun 2057 sesuai dengan peta jalan menuju NZE yang digagas Kementerian ESDM, sembari secara paralel, pemerintah memperkuat basis pemanfaatan EBT untuk menopang energi nasional. Karena pemerintah juga berkewajiban untuk memastikan ketersediaan energi terhadap masyarakat.

“Kontrak PLTU berkisar 25 hingga 30 tahun, sehingga dari dari simulasi yang kita lakukan di NZE, puncak kita menggunakan batubara itu antara tahun 2030 hingga 2035, setelah itu akan melandai sejalan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uapa (PLTU) yang sudah selesai masa kontraknya,” kata Dadan, dikutip Jumat (1/12/2023).

BACA JUGA: Target Selesai Juni 2024, Listrik di IKN Dipastikan Berasal dari EBT

Menurut dia, untuk menyuplai kebutuhan energi kepada masyarakat ketika penggunaan batubara mulai melandai , pemerintah akan mengembangkan dan menyediakan energi yang lebih bersih dari EBT. Oleh karena itu, batubara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

“Kita harus mengarah ke green product, kita harus menciptakan green industri disini, karena memang nanti akan dilihat dari sisi prosesnya itu bagaimana sih cara memproduksi produk ini,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, produk batubara bisa diubah menjadi Dimenthyl Ether (DME) melalui proses gasifikasi, yang akan dapat digunakan sebagai pengganti Liquefied petroleum gas (LPG), dengan konsumen yang sudah ada.

“Sebelum menjadi DME juga itu bisa menjadi methanol ini banyak digunakan di industri-industri, kita bisa pakai metanol tapi dengan syarat nanti prosesnya harus bersih enggak ada emisi, menjadi produk hijau,” bebernya.

Dia menegaskan dengan produk hijau, maka akan mudah diekspor ke luar negeri, karena negara lain, khususnya eropa akan melihat ari sisi proses bagaimana car memproduksi suatu barang. Hal itu menjadikan green industry dan green product akan menjadi komoditas yang kompetitif di pasar Internasional.

“Contohnya ekspor ke Eropa mulai diberlakukan tahun 2026 kalau saya tidak salah, nanti mereka akan tanya cara produksinya seperti apa, untuk mengetahui beberapa karbonnya, kalau tinggi kalau melewati batas mereka akan terapkan pajak karbon terhadap produk tersebut,” ucapnya.

 

(Agus/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Perluasan Kewenangan Intelkam dalam RUU
Perluasan Kewenangan Intelkam dalam RUU Polri Picu Polemik
Hari Kemerdekaan Kemerdekaan Amerika Serikat
Perayaan HUT Amerika Serikat Identik dengan Kembang Api, Kenapa?
Dan Ashworth Manchester United
Dan Ashworth Ungkap 4 Pemain yang Bakal Dibeli Manchester United
Perceraian Ruben Onsu
Jelang Sidang Perceraian, Ruben Onsu Posting Foto bareng Sarwendah
kematian afif (1)
Ada Kejanggalan dalam Kematian Afif, LBH Padang Laporkan Kapolda Sumbar
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!
Kunci Data PDNS Brain Chiper
Beri Kunci Data PDNS, Brain Chiper Layangkan Catatan Serius untuk Pemerintah
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore Kepulauan, Samada Solusinya
penipuan lowongan kerja Hacker PDNS Janji Bagikan Kunci
Tepati Janji, Brain Chiper Berikan Kunci Data PDNS Gratis!