BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, secara resmi membuka ajang kejuaraan kickboxing bertajuk First Strike yang digelar di Kota Bandung.
Erwin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif penyelenggaraan kompetisi bela diri tersebut, yang menurutnya menjadi ajang positif bagi generasi muda untuk menyalurkan energi dan keberanian secara sportif.
“Ini bentuk keberanian dan kekuatan para pemuda yang ditunjukkan dengan cara yang sportif, bukan di jalanan,” kata Erwin di GOR Koni Kota Bandung, Sabtu (12/7/2025).
Erwin juga menyebut olahraga bela diri tidak hanya membentuk fisik, tetapi juga membentuk kecerdasan emosional, ketangguhan sosial, dan kedewasaan dalam bertindak.
“Anak-anak muda yang belajar bela diri itu umumnya bisa menahan diri. Mereka punya karakter kuat, dan tidak mudah terpancing emosi,” ucapnya.
Baca Juga:
Erwin Dorong Satpol PP Bandung Profesional dan Humanis
Tanggul Roboh di Maleer, Erwin Pastikan Perbaikan Dimulai Agustus, Warga Diminta Jauhi Lokasi
Dengan adanya event tersebut, Erwin berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin untuk mencetak atlet-atlet unggulan.
“Saya salut Kota Bandung bisa menggelar ajang seperti ini. Ke depan, semoga lahir atlet-atlet nasional bahkan internasional dari sini,” ujarnya
Saat disinggung terkait adanya kasus penyalahgunaan ilmu bela diri di jalanan, Erwin mengaku tantangan tetap ada. Dirinya menekankan pentingnya peran pelatih dan orang tua dalam membina karakter sejak dini.
“Di mana-mana pasti ada oknum. Makanya pelatih harus menjaga, terutama yang baru belajar. Karena justru di awal-awal, banyak yang ingin unjuk kekuatan,” tegas Erwin
Menurutnya, para pemula yang baru masuk dunia bela diri dari ban putih hingga biru harus mendapat perhatian lebih. Sebab, masa-masa itu sering kali menjadi titik rawan untuk mencari pengakuan.
“Yang kita jaga itu bukan ban hitam, tapi ban muda. Karena mereka yang masih penasaran, yang merasa kuat dan ingin coba-coba. Saya pernah di fase itu, jadi saya paham,” ungkapnya.
Selain itu, Erwin juga menyampaikan rencana Pemkot Bandung untuk mengintegrasikan pendidikan bela diri ke dalam kurikulum ekstrakurikuler, mulai dari SD hingga SMP.
“Kami ingin mulai dari silat sebagai warisan budaya Sunda. Tapi kalau anaknya minatnya ke taekwondo atau kickboxing, silakan saja. Yang penting bela diri itu positif,” ungkapnya
Erwin pun menekankan kemampuan bela diri penting dimiliki setiap laki-laki sebagai bekal kepercayaan diri dan ketenangan.
“Saya bilang ke anak-anak saya laki-laki itu harus punya bela diri. Karena yang punya ilmu itu biasanya lebih tenang,” pungkasnya.
Dengan semangat pembinaan dan pengawasan, Pemkot Bandung berharap olahraga bela diri bisa terus berkembang, menjadi ruang pembentukan karakter, dan menjauhkan generasi muda dari kekerasan jalanan. (Kyy/_Usk)