BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Drama antara Erika Carlina dan DJ Panda memasuki babak baru. Setelah klarifikasi dari DJ Panda soal kehamilan dan batalnya rencana pernikahan mereka, Erika akhirnya angkat bicara melalui unggahan Instagram Stories miliknya.
Ia tidak hanya membantah sebagian pernyataan DJ Panda, tapi juga membuka fakta-fakta baru yang lebih mengerikan, mulai dari tekanan psikis hingga dugaan pengancaman dan doxing.
Dalam story pertama, Erika mengunggah tangkapan layar percakapan yang memperlihatkan seseorang menanyakan lokasi rumah sakit dan mencoba mengorek informasi pribadi. Erika menuliskan:
“Capek juga diem mulu. Sebenarnya bukan cinta-cintaannya yang perlu dibahas. Tapi pengancamannya, pembullyannya, fitnahnya. Untuk yang itu ga akan aku share ya, biar nanti ada yang ngurus,” tulis Erika dalam instagram story-nya pada Selasa (22/7/2025).
Erika membenarkan bahwa dirinya memang yang membatalkan rencana pernikahan. Namun ia menegaskan tidak pernah menyuruh DJ Panda untuk menutupi identitas sebagai ayah biologis dari anak yang ia kandung.
“Aku yang membatalkan pernikahan, ya benar. Tapi aku TIDAK PERNAH menyuruh dia DIAM. Apalagi sampe bilang: ‘JANGAN SAMPE ORANG ORANG TAU KAMU BAPAKNYA’,” tulis Erika.
Unggahan ini menjadi bantahan tegas atas pernyataan DJ Panda yang sebelumnya mengatakan Erika memilih menutup-nutupi identitas ayah kandung dari publik. Erika bahkan menyebut DJ Panda mencoba menjatuhkannya sambil bersih-bersih nama di depan publik.
Baca Juga :
Nama DJ Panda Mencuat Usai Isu Kehamilan Erika Carlina, Ngaku Punya Kelainan Seksual
Tuduhan Doxing
Dalam unggahan terakhirnya, Erika Carlina secara gamblang menyebut bahwa dirinya telah menutupi kehamilan selama sembilan bulan demi menjaga privasi dan anak yang dikandung. Namun, ia kecewa karena justru pihak lawan menyebarkan informasi ke grup penggemar dan bahkan mengunggah alamat rumah sakit dan mengintai lokasi kehamilannya.
“Ngirimin foto USG aku dan anak ke grup itu, ngasih tau alamat rumah sakit aku di mana, semua orang rumah sakit sudah menutup rahasia aku baik-baik, tapi di bongkar sama dia,” tambhanya.
Ia bahkan mengaku trauma dan takut untuk melakukan pemeriksaan karena merasa diintai dan diteror. Erika menilai tindakan tersebut sebagai bentuk perundungan terhadap ibu hamil yang seharusnya dilindungi, bukan disudutkan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)