BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih asal Belanda, Erik ten Hag, kembali menjadi sorotan setelah resmi dilengserkan dari kursi pelatih Bayer Leverkusen. Pemecatan ini membuat Ten Hag mengantongi kompensasi fantastis, hingga ratusan miliar rupiah hanya dalam kurun satu tahun terakhir.
Ten Hag baru memimpin Leverkusen di tiga pertandingan awal musim 2025/2026. Dari tiga laga tersebut, Leverkusen mencatat satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Hasil imbang melawan Werder Bremen di laga terakhir menjadi sinyal bahaya bagi manajemen klub.
Melalui rapat internal, manajemen Leverkusen yang merupakan kampiun Bundesliga 2023/2024 akhirnya memutuskan memecat Ten Hag. Direktur olahraga Leverkusen, Simon Rolfes, menyebut keputusan tersebut bukanlah hal mudah.
“Keputusan ini bukan keputusan mudah bagi kami. Namun, membangun tim baru yang sukses dengan sistem seperti ini tidaklah memungkinkan,” ujar Simon Rolfes dalam keterangan resmi klub.
Karena pemecatan itu terjadi di awal masa kontrak, Ten Hag berhak menerima pesangon sebesar 5 juta poundsterling atau sekitar Rp110 miliar. Kontraknya sejatinya masih tersisa dua tahun, tetapi Leverkusen tetap diwajibkan membayar kompensasi.
Jumlah tersebut menambah pundi-pundi Ten Hag yang sebelumnya juga menerima kompensasi dari Manchester United. Sebelas bulan lalu, ia dilengserkan dari Old Trafford dan memperoleh pesangon sebesar 10,4 juta poundsterling (Rp229 miliar).
BACA JUGA:
Chelsea Tundukkan Bayer Leverkusen 2-0 di Laga Uji Coba Pramusim
Jarell Quansah Resmi Tinggalkan Liverpool dan Gabung Bayer Leverkusen
Total, Ten Hag sudah mengantongi 15,4 juta poundsterling (Rp339 miliar) hanya dari dua kali pemecatan dalam setahun terakhir.
Meski demikian, pelatih berusia 55 tahun itu tidak ingin berlama-lama menganggur. Dalam pernyataannya, ia menilai Leverkusen terlalu cepat mengambil keputusan karena tim sedang mengalami perombakan besar.
“Musim panas ini, banyak pemain kunci yang meninggalkan skuad. Membangun tim baru adalah proses yang cermat, membutuhkan waktu, dan kepercayaan,” tulis Ten Hag dikutip dari Sport Illustrated.
“Seorang pelatih baru berhak mendapatkan ruang untuk mewujudkan visinya, menetapkan standar, membentuk skuad, dan meninggalkan jejak pada gaya bermain,” tegasnya.
Dengan kompensasi besar yang ia kantongi, Ten Hag disebut tidak kesulitan secara finansial. Namun, reputasinya sebagai pelatih tengah dipertaruhkan usai dua kali dipecat dalam waktu berdekatan.
(Haqi/_Usk)