BANDUNG,TM.ID: Baru-baru ini Israel menjadi sorotan publik usai melakukan genosida terhadap 8.000 warga Palestina dengan serangan udara.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan, sebagian besar dari korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.
2 Produk Israel
Serangan yang semakin ganas dilancarkan oleh Israel timbul boikot produk-produk yang mendukung dan berasal dari negeri berlimpah susu itu. Israel merupakan negara maju yang banyak melahirkan perusahaan rintisan atau startup.
BACA JUGA: Gawat, Konflik Israel-Hamas Berlanjut, Harga Minyak Dunia Bisa Terus Tinggi
Bahkan, Kota Tel Aviv dinobatkan sebagai jumlah terbanyak startup kedua setelah Sikicon Valley, Amerika Serikat.
Masyarakat Indonesia termasuk pengguna produk Israel. Produk ini juga kerap digunakan masyarakat, apa sajakah itu?
1. Waze
Waze adalah salah satu layanan peta digital yang telah menjadi andalan bagi banyak pengemudi di seluruh dunia. Layanan ini memiliki ciri khas unik, yaitu menggabungkan data real-time dari para penggunanya untuk memberikan informasi tentang kondisi lalu lintas, rute terbaik, lokasi kemacetan, kecelakaan, hingga keberadaan polisi. Sama seperti Google Maps, Waze adalah teman setia bagi para pengemudi yang ingin mencapai tujuan mereka dengan cepat dan efisien.
Sejarah perjalanan Waze dimulai pada tahun 2008, ketika tiga pengusaha asal Tel Aviv, Israel, yaitu Uri Levine, Ehud Shabtai, dan Amir Shunar, mendirikan perusahaan ini. Ide dasar di balik Waze adalah memanfaatkan kecerdasan kolektif para pengemudi untuk menciptakan peta digital yang lebih akurat dan up-to-date. Dengan aplikasi Waze, pengguna dapat berbagi informasi tentang kondisi lalu lintas di sekitarnya, sehingga membantu pengguna lain untuk menghindari jalur-jalur yang padat atau terkena kemacetan.
Salah satu alasan mengapa Waze begitu populer di Indonesia adalah akurasinya. Banyak pengemudi di tanah air merasa bahwa Waze lebih akurat dalam memberikan informasi tentang kemacetan dan rute terbaik jika dibandingkan dengan Google Maps. Kemampuan Waze untuk memberikan peringatan tentang kecelakaan, hambatan, atau keberadaan polisi juga menjadi nilai tambah yang sangat dihargai oleh pengguna.
Pada tahun 2013, Waze membuat sejarah ketika diakuisisi oleh Google dengan harga mencapai US$966 juta atau sekitar Rp15,3 triliun pada kurs saat ini. Saat itu, perusahaan raksasa seperti Facebook, Apple, dan Nokia juga tertarik untuk membeli Waze, namun Google berhasil memenangkan persaingan tersebut. Akuisisi ini memungkinkan Google untuk mengintegrasikan fitur-fitur Waze ke dalam layanan Google Maps, sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna.
2. Teva Pharmaceuticals
Teva di Indonesia juga hadir melalui anak perusahaannya, yaitu PT Actavis Indonesia. PT Actavis Indonesia yang menauangi Teva terus berkontribusi dalam menyediakan obat-obatan yang berkualitas untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Actavis Generics berkomitmen untuk menempatkan manusia sebagai pusat dari apa yang kami lakukan. Sebagai anggota Teva Group, kami membangun jejak global yang kuat dan meningkatkan akses terhadap solusi kesehatan berkualitas,” tulis PT Actavis Indonesia dalam laman resminya.
“Kontrol kualitas tidak hanya dilakukan oleh Grup Teva secara global, tetapi juga melibatkan audit oleh otoritas regulasi dari negara-negara yang memasarkan produk farmasi yang diproduksi oleh PT Actavis Indonesia, seperti Rusia, Ukraina, dan lainnya,” sambung Teva.
(Saepul/Usk)