BANDUNG,TM.ID: Banjir yang seringkali melanda wilayah Gedebage ibarat pekerjaan rumah (PR) belum terselesaikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sampai saat ini terus berbenah dan menyiapkan sejumlah langkah dalam mengatasi masalah tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan bahwa pihaknya tengah memilah solusi yang dinilai mampu digarap pemkot. Termasuk sesuai dengan anggaran.
BACA JUGA: 15 Orang Anak di Desa Karang Agung OKU Terbawa Hanyut Arus Banjir
“Sebenarnya (solusi) permasalahan itu udah tahu, sepetti (banjir) Gedebage. Cuman mencari opsi yang terbiayai,” kata Didi Ruswandi, Sabtu (23/2/2024).
Didi menjelaskan, salah satu opsi selain kolam retensi, yakni pelebaran sungai di kawasan tersebut.
“Kalau itu dengan pelebaran sungai mah, itu sudah bisa selesai. Tapi kalau dari segi anggaran, tidak mungkin selesai. Sehingga mencari opsi lain,” jelasnya.
Adapun untuk saat ini menurutnya, pihaknya tengah mencanangkan penambahan kolam retensi tambahan di wilayah Gedebage.
Rencananya, kata Didi, kolam retensi masih akan dibangun di sekitar Pasar Induk Gedebage. Tepatnya, dekat dengan pintu masuk ke Pasar Cimol Gedebage.
“Di bawah sutet gedebage, sekarang masih desain. Tadinya mau yang di dekat Cimindi, tapi itu lahan jalan nasional, dokumen belum didapatkan, masih dalam proses mencari. Jadi takutnya kalau itu prosesnya tidak jalan akhirnya alihkan ke sana,” ucapnya
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, berdasarkan temuan pihaknya, intensitas banjir pada saat ini justru mengalami peningkatan. Paling disorot adalah banjir di kawasan Pasar Induk Gede Bage.
Menurutnya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, mesti segera melakukan audit secara serius berkaitan dengan masalah banjir tersebut.
Jadi SDABM itu dengan fenomena yang sekarang ini banjir titiknya ternyata secara faktual bertambah itu harus dilakukan proses audit itu tugas dari kita
“Supaya kita paham secara komprehensif itu faktor banjir teh dari semua yang terjadi itu kenapa,” ujar Ema Sumarna
BACA JUGA: Banjir Kota Bandung PR Besar Bagi Pemkot Bandung
“Itu artinya proses auditnya belum dilakukan. Kita minta supaya itu dilakukan. Supaya tahu persis nih, (banjir) Gede Bage kalau secara kasat mata. Secara, inikan upaya kita sudah. Jelas, kolam retensi ada ternyata tidak memadai,” tambahnya
Ema mengungkapkan, lantas pihaknya mencanangkan penambahab kolam retensi. Guna arus pembuangan dari saluran yang semula hanya ke Sungai Cinambo, nanti ada lokasi lain yang bakal menampung luapan tersebut.
“Nah ini kita bikin tuh kayak kolam retensi yang di Margahayu. Termasuk juga aliran-aliran air yang biasa keluar dari pasar itu nanti alihkan,” imbuhnya.
“Kolam retensi yang sudah ada sekarang, ternyata itu kan belum ada salurannya. Waktu saya inspeksi ke lapangan itu ya tidak ada salurannya. Pasti atuh cai ngalimpah ke jalan,” pungkasnya.
Laporan Wartawan Kota Bandung: Rizky Iman/Masnur