BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Drama Korea Populer When The Phone Rings dari MBC menayangkan episode terakhirnya, Sabtu (4/1/2025), yang berujung kontroversi terkait isu Palestina.
Episode terakhir ini tidak luput mendapatkan kritik lantara sebuah adegan dimana seorang tokoh pembaca berita Na Yu Ri(Jang Gyu Ri) melaporkan mengenai insiden yang melibatkan dua negara fiktif, yakni ‘Paltima’ dan ‘Izmael’.
Meski menggunakan nama negara fiktif, tetapi para penonton yakin bahwa Paltima merujuk pada Palestina dan Izmael adalah Israel.
“Serangan udara Paltima berlangsung di Izmael, di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata” ucap tokoh pembaca berita Na Yu Ri (Jang Gyu Ri) dalam potongan adegan tersebut.
Mahkamah Internasional telah menyatakan bahwa tindakan Israel di Gaza termasuk dalam definisi genosida.
“Berdasarkan Konvensi Genosida dalam kasus ini, yaitu hak orang Palestina di Gaza untuk dilindungi dari tindakan genosida dan tindakan terlarang,” demikian pernyataan Mahkamah Internasional, dikutip Selasa (7/1/2025).
Dalam konteks ini, adegan dalam drama When The Phone Rings memicu kamarahan karena dianggap tidak menghormati fakta-fakta yang terjadi.
BACA JUGA: Green Day Dukung Palestina, Sampai Ubah Lirik Lagu Jesus Of Suburbia!
Hal ini disebabkan karena penggambarannya tidak sesuai dengan kenyataan. Padahal, Israel yang menyerang Palestina , bukan sebaliknya.
Banyak yang mengkritik pihak produksi When The Phone Rings karena dinilai telah menggabarkan situasi Palestina-Israel, netizen juga menyebut bahwa drama tersebut menuai propaganda zionis.
Menurut pemerhati drama korea, pemilik akun X @kdramadaisy, penulis dan sutradara dari drama tersebut harusnya bertanggung jawab karena secara terang-terangan menaruh propaganda ini.
“Penulis dan sutradara dari drama tersebut harus bertanggung jawab karena secara terang-terangan menaruh propaganda ini di episode terakhir,” pada akun X @kdramadaisy.
Tak hanya itu, netizen mendesak pihak MBC untuk menghapus adegan kontroversial tersebut dari tayangan resmi. Hal ini dianggap penting untuk menunjukan rasa tanggung jawab respresentasi yang salah.
Tak hanya sekedar kritik, netizen juga menyeruka boikor terhadap penulis Kim Ji-Woon, Produser Kwon Sung-Chan dan sutradara Park Sang-Woo.
Mereka dianggap mempromosika propaganda genosida dengan memberikan gambaran yang salah terhadap insiden yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Hal ini membuat penonton Internasional termasuk di Indonesia ramai menyerukan boikot terhadap drama When The Phone Rings.
Seorang netizen juga menimpali bahwa webtoon asal cerita drama ini sama sekali tidak mengangkat isu tentang Palestina dan Israel. Dugaan mengenai indikasi propaganda dari dari staf tim produksi pun makin kuat.
Hingga saat ini, kritik pada adegan episode terakhir When The Phone Rings masih terus mengalir, dan pihak dari MBC pun belum memberikan penjelasan.
(Magang UINSGD/Irma Prita-Aak)