JAKARTA, TM.ID: Melalui penentuan sidang isbat Kementrian Agama pada Rabu (21/3/2023) bulan Ramadhan 1444 H atau hari puasa pertama, jatuh pada Kamis (22/3/2023). Sidang isbat turut dihadiri oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Ketua MUI hingga Ketua Komisi VIII DPR RI.
Seusai mengumumkan penetapan satu Ramadhan 1444 H, Yaqut berharap momentum ini menjadi sarana mendekatkan diri dengan umat beragama. Kemudian dia menyebut, Ramadhan merupakan simbol kebersamaan umat Islam.
BACA JUGA: Perayaan Upacara Tawur Agung Kesange Sebagai Wujud Toleransi Beragama
Di samping itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi mempunyai pandangan yang sama dengan Menteri Agam Yaqut.
“Saya ingin mengimbau pada masyarakat bahwa yang pertama puasa bisa menjadi wadah pemersatu seluruh umat, karena di dalamnya ada hal yang perlu kita teladani, termasuk bagaimana menghargai antar umat beragama,” kata Ashabul Kahfi.
Dia juga mengimbau, diharapkan masyarakat yang tidak berpuasa diminta menghormati yang berpuasa dengan cara tidak menunjukkan makan atau minum di depan mereka.
“Kedua, seluruh umat beragama diminta menghargai mereka yang berpuasa, agar mereka yang tidak berpuasa jangan makan minum di ruang-ruang publik, demi menjaga dan menghormati yang berpuasa,” Ashabul Kafi menambahkan.
Sementara bagi Ketua Umum MUI, KH Abdullah Jaidi merasa bersykur puasa di Indonesia pada tahun 2023 ini bisa dilaksanakan serempak. Dia pun tak menampik, jika waktu syawal akan berbeda.
Meski terdapat perbedaan, Jaidi berharap hal itu tidak menjadikan masalah oleh umat di Indonesia. “Yang kemungkinan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawal, tapi mudah-mudahan perbedaan ini bisa dicari penyelesaiannya dengan baik, bisa sama-sama. Kalau ada perbedaan, tetap saling menghormati,” ucap Jaidi.
Lebih lanjut, kata dia, memperingatkan umat Islam agar tak menjadikan tahun politik ini merusak momentum damai Ramadhan. Ia berharap masyarakat tetap kompak dan tak terpecah selama Ramadhan.
“Di tahun-tahun politik ini agar kita dapat menjadi saling pengertian, dan tidak menjadikan isu-isu politik ini perpecahan di antara kita,” katanya menegaskan.
BACA JUGA: Serba-Serbi Unik Ramadhan di Indonesia
(Saepul/Dist)