MALUT, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Maluku Utara gelar rapat konsolidasi akhir tahun, dalam rangka memantau perkembangan realisasi investasi dan pelaksanaan penanaman modal di Maluku Utara.
Rapat ini dilaksanakan dengan peserta yang berasal dari Dinas DPM PTSP dan Pelaku Usaha yang ada di Maluku Utara pada Jumat (6/12/2024).
Rapat diawali dengan Pembukaan Pemaparan Materi Penyelesaian Permasalahan Perizinan di Maluku Utara.
Narasumber dalam rapat konsolidasi ini selain Kepala DPM PTSP Malut Bambang Hermawan juga hadir dinas teknis antara lain Said Basalam dari DLH Malut, dan Fihim Ahmad dari ESDM Minerba Malut.
Kedua narasumber dari DLH dan Minerba yang mengisi materi dengan tema upaya penyelesain permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha terutama yang berkaitan dengan langkah-langkah pengesahan izin dan verifikasi teknis sebuah produk perizinan Satu Pintu dari PTSP.
Butuh Keterbukaan dari Pelaku Usaha
Kemudian Rapat dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Kepala Dinas DPM PTSP, Bambang Hermawan tentang Pencapaian Realisasi Investasi Provinsi Maluku Utara Tahun 2023 dan Target Realisasi Investasi 2024.
Dalam pemaparannya Bambang Hermawan mengatakan Target Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan III atau September 2024 mengalami peningkatan.
Semula yang direncanakan Rp70 triliun justru mencapai Rp80 triliun. Hal ini berbeda dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang ditargetkan Rp6 triliun, hanya mencapai Rp2,1 triliun.
Bambang Hermawan menyebutkan target Investasi Dalam Negeri di Maluku Utara yang belum mencapai target ini disebabkan oleh belum adanya keterbukaan dari pelaku usaha untuk menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal LKPM.
“Sejauh ini belumada keterbukaan dari pelaku usaha, bahwa LKPM yang berisi informasi mengenai perkembangan realisasi investasi penanaman modal dan permasalahan yang dihadapi,” katanya.
BACA JUGA: Barito Putera Vs Malut United Berakhir Imbang
Menurutnya, ke depan perlu ada kerja sama untuk meningkatkan kepatutan dari pelaku usaha.
Berikut Peringkat 5 Besar yang diminati para investor dalam negeri PMDN dalam merealisasikan kegiatan usaha atau proyek sebagai berikut :
- Listrik dan Air : 1, 294, 100, 000/ 51,23%
- Pertambangan : 727, 331, 000/ 30,90%
- Industri Kayu : 233, 100, 000/ 9,95%
- Industri Makanan : 91, 807, 000/ 3,99%
- Hotel & Restoran : 23, 502, 000/ 1,00%
(MS/Usk)