JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyoroti tingginya jumlah pikap double cabin yang diimpor dari Thailand. Rata-rata, impor kendaraan jenis ini mencapai 25.000 unit per tahun.
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang menyatakan, bahwa banyak prinsipal memilih Negeri Gajah Putih itu sebagai basis produksi double cabin karena permintaan yang tinggi.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ucap Menperin di JCC Senayan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mitsubishi Pajero dan Xpander Edisi Terbatas Siap Mengaspal, Apa Istimewanya?
salah satu produsen pikap double cabin melalui model Triton, Mitsubishi saat ini menghadirkan unit untuk pasar Indonesia secara impor atau CBU (Completely Built Up) dari Thailand.
Menanggapi pernyataan Menperin, Mitsubishi mempertimbangkan untuk memulai produksi lokal kendaraan double cabin di Indonesia, meski tidak dalam waktu dekat.
Saat ini, Indonesia masih menjadi basis produksi untuk ekspor Xpander dan XForce, serta satu model mobil penumpang lain yang namanya belum diungkap. Generasi terbaru Triton, yang telah hadir di Thailand, juga berpotensi akan masuk pasar Indonesia dengan status CBU Thailand.
Menurut Agus Gumiwang, ada lebih banyak keuntungan bagi produsen untuk merakit lokal double cabin di tanah air ketimbang di Thailand. Menurutnya, secara logika perekonomian Thailand tidak mungkin lebih besar dari Indonesia, dan pasar di Indonesia juga sangat potensial.
Ia melanjutkan, jika bicara MVA (Manufacturing Value Added), Indonesia berada di atas Thailand. Kontribusi global Indonesia pada 2021 mencapai 1,46 persen, menjadikan Indonesia berada di peringkat sepuluh besar dunia.
“MVA kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” tegas Menperin.
MVA adalah nilai tambah industri manufaktur per negara, yang dijumlahkan dari selisih harga barang dengan biaya produksi. Data MVA menunjukkan, Indonesia berpeluang dalam industri manufaktur, termasuk produksi kendaraan double cabin.
(Saepul/Usk)