JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang terus menyalahkan Jokowi atas kasus yang menjeratnya dinilai kekanak-kanakan.
“Hasto seperti anak kecil yang merengek lalu menyalahkan orang lain atas apa yang diperbuatnya,” kata Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, Sabtu (21/2/2025).
Menurutnya, Hasto sedang menghadapi karma politik karena pernah mencibir Sekjen Partai Nasdem Johny G Plate dalam kasus korupsi proyek BTS Kominfo.
Dalam eksepsinya di pengadilan, Johny G Plate menyebut proyek BTS Kominfo merupakan arahan Jokowi. Hasto lantas membela Jokowi dan menyarankan Johny G Plate untuk mengikuti saja proses hukumnya.
“Bukankah Hasto sendiri yang bilang korupsi tidak akan terjadi jika pemegang kewenangan disiplin menjaga seluruh kewenangannya. Sekarang kena karmanya kan? Kemakan omongannya sendiri. Yaudah ikutin aja proses hukumnya. Jangan nyalahin Jokowi terus. Kan begitu kata Hasto,” ungkap R Haidar Alwi.
Selain itu, sambungnya, Hasto juga menyebut tidak ada politisasi terkait kasus Johny G Plate. Mengutip pernyataan Jokowi, Hasto menegaskan penegakan hukum berbasis pada keadilan. Kebenaran di dalam hukum berdasarkan fakta-fakta hukum.
BACA JUGA:
“Ketika kasus menimpa dirinya, Hasto malah bilang dikriminalisasi. Padahal Hasto pula lah yang menyebut kasus korupsi tidak bisa ditafsirkan berbeda apalagi diasumsikan adanya intervensi politik. Korupsi ya korupsi. Itu dia sendiri yang bilang lho,” ucap R Haidar Alwi.
Hasto bisa menjadi sangat bijak ketika menanggapi kasus orang lain. Akan tetapi melempar kesalahan jika itu menimpa dirinya.
“Dia yang berkasus, kok Jokowi yang diminta diperiksa? Kalau ada bukti, bawa. Kasih ke KPK. Kan katanya punya bukti skandal pejabat. Mana? Ngapain disimpan di Rusia? Masyarakat tolong kasih alamat KPK, Polri dan Kejaksaan Agung ke Hasto. Takutnya dia lupa seperti lupa omongannya sendiri,” tutup R Haidar Alwi.
(Agus Irawan/Usk)