Dispertan Ponorogo Imbau Masyarakat Beli Hewan Kurban Bertanda di Telinga

hewan kurban
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk memilih hewan kurban yang telah dilengkapi dengan tanda telinga atau "eartag".(wikimedia)

Bagikan

PONOROGO,TM.ID : Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk memilih hewan kurban yang telah dilengkapi dengan tanda telinga atau “eartag”.

Tanda telinga ini menjadi penanda bahwa hewan ternak tersebut telah menerima suntikan vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease).

Hal itu dikatakan Kepala Dispertan Kabupaten Ponorogo Masun di Ponorogo, Jumat (16/6/2023).

“Eartag ini seakan-akan menjadi identitas resmi bagi hewan. Jika hewan tersebut sudah divaksin, maka data vaksinasi akan tercatat pada eartag tersebut.” katanya.

Dispertan juga memastikan bahwa sebagian besar hewan ternak di wilayah mereka telah divaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit PMK dan LSD yang berbahaya. Dengan upaya yang dilakukan, penyebaran kedua jenis virus tersebut berhasil ditekan di Ponorogo.

Selain itu, pihak dispertan  juga aktif melakukan pengawasan terhadap pergerakan hewan ternak di jalur perbatasan, terutama di jalur provinsi yang memisahkan wilayah Kabupaten Ponorogo dengan Jawa Tengah.

Pada saat penyekatan di perbatasan, Dinas Pertanian dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perdagangan dan Koperasi.

“Kurang satu bulan sebelum Hari Raya Idul Adha, kami bersama tim gabungan melakukan penyekatan di wilayah perbatasan,” ujar Masun.

BACA JUGA: Tips Menabung Hewan Kurban untuk Anak Muda

Tindakan ini sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), yang menekankan pentingnya persiapan yang matang menjelang Hari Raya Idul Adha, baik di pasar maupun di tempat pemotongan hewan.

“Kami juga memastikan bahwa tindakan biosecurity diterapkan dengan baik di tempat-tempat penjualan hewan, termasuk penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah pasar,” tambahnya.

Termasuk di dalamnya adalah Rumah Potong Hewan (RPH) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan Tempat Pemotongan Hewan (PTH) milik pihak swasta. Kedua tempat tersebut harus memastikan penerapan ketahanan hayati yang baik.

Meskipun saat ini jumlah hewan yang terpapar LSD dan PMK hampir tidak ada kasus, keberadaan eartag ini memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa mereka dapat memperoleh hewan kurban yang sehat untuk Hari Raya Idul Adha.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Eks Asisten Paula
Eks Asisten Bongkar Tabiat Paula Verhoeven Soal Bon Belanja
Direktur Utama (Dirut) PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Mobil Maung Pindad
5.000 Unit Mobil Maung Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
Budaya Banten
Mengenal Budaya dan Ciri Khas Suku Banten, Pewaris Warisan Kesultanan
Paula Verhoeven
Dibatasi Baim Wong, Paula Verhoeven Rindukan Momen Tidur Bersama Kiano dan Kenzo
rk bertemu jokowi
RK: Jokowi Beri Gagasan dan Konsep Soal Jakarta
Berita Lainnya

1

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

2

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

CSIIS Ungkap Tom Lembong Penghancur Industri Gula Nasional
Headline
AMSI Jabar Pelatihan Cek Fakta 1
Amsi Jabar Gelar Pelatihan Cek Fakta, Hindari Menguatnya Mis-informasi Jelang Pilkada
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat