JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Syafrin Liputo mengatakan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berhasil mencegah terjadinya lonjakan ekstrem pada arus balik Lebaran 2025.
Syafrin menyebutkan situasi arus lalu lintas dan transportasi umum di Jakarta terpantau normal selama periode tersebut.
“Tidak terjadi arus balik ekstrem di tahun ini,” kata Syafrin dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Syafrin menjelaskan meskipun ada lonjakan penumpang, baik di jalan-jalan maupun kereta api, keduanya masih mampu menampung dengan baik.
BACA JUGA:
Libur Pilkada, Dishub DKI Tiadakan Ganjil Genap di Seluruh Jalan di Jakarta
Tujuh RT dan Dua Ruas Jalan di Jakarta Senin 7 April 2025 Kebanjiran
Syafrin menyebutkan, kebijakan WFA, yang dimulai pada 24 Maret 2025, turut mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas. Dengan banyaknya pekerja yang mulai libur lebih awal, pada 22 Maret 2025, membuat distribusi arus lalu lintas lebih merata dan tidak terjadi penumpukan di satu waktu.
“Puncak arus mudik kami proyeksikan terjadi pada 28 Maret 2025, namun dengan kebijakan WFA, puncak tersebut bisa terdistribusi dengan baik, karena banyak yang sudah mulai libur sejak 22 Maret,” ujarnya.
DIshub DKI , kata dia melakukan evaluasi oleh Dishub DKI Jakarta menunjukkan bahwa angkutan Lebaran 2025 berjalan dengan baik, tanpa hambatan signifikan.
“WFA terbukti menjadi salah satu faktor utama yang mendukung kelancaran perjalanan selama periode arus balik Lebaran kali ini,” bebernya.
(Agus Irawan/Usk)