BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gelar doktor yang diraih secara singkat oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM) RI yang juga Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, dinilai bukan hal yang janggal.
Dosen Komunikasi Universitas Halim Sanusi Bandung, Herry Setianto Wahyono mengatakan, tak mustahil Bahlil membuat disertasi sebagai syarat kelulusan S3 untuk mendapatkan gelar doktornya tidak dilakukan sendiri, melainkan hasil kerja tim di belakangnya.
Seperti yang diketahui, Bahlil berhasil meraih gelar doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Makara Art Center UI Depok, Jawa Barat, pada Rabu (16/10/2024).
Disertasi yang ia buat berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
“Bukan hal yang aneh kok, yang buat desertasinya juga (kemungkinan) bukan dia sendiri,” kata Herry Setianto Wahyono yang juga pengamat politik tersebut, saat dihubungi Teropongmedia, Kamis (17/10/2024).
Dijelaskan, meski pendidikan doktoral cukup ditempuh hanya tiga semester, tetapi riset pengumpulan data dan validasi data umumnya tidak cukup dilakukan dalam satu tahun.
Terkait gelar akademik, menurut Herry, gelar yang ditampilkan di berbagai platform dirancang untuk membentuk pemahaman tertentu tentang berbagai peristiwa.
Setelah beberapa tahun, banyak orang mulai mempertanyakan latar belakang akademik para anggota lembaga eksekutif dan legislatif.
Pengamat mengungkapkan, secara kredibilitas Bahlil tidak perlu diragukan lagi, tapi dari segi emosional, perlu meningkatkan jam literasi akademik untuk memperkaya pengetahuannya.
Dalam konteks logis, Bahlil berhasil menempatkan dirinya di belakang layar sebagai seorang pengusaha, sementara di depan publik, ia dikenal sebagai birokrat politik yang handal, meskipun bukan seorang teknokrat.
BACA JUGA: Tanggapan UI Soal Gelar Doktor Bahlil Lahadalia
Terkait gelar doktor yang diperoleh oleh Bahlil, Herry juga menyinggung nama Dharma Pongrekun, calon Gubernur Jakarta 2024.
“Laen halnya sama Dharma pongrekun. Beliau akademisi murni dan seorang praktisi juga dibidangnya. Klo gelar yg diraih nya cepet itu karna memang beliau pantas dan mampu,” kata Herry.
(Virdiya/Aak)