BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah musim penghujan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bandung tidak hanya fokus menangani kebakaran dan banjir, tetapi juga aktif melakukan evakuasi hewan liar (animal rescue) yang masuk ke permukiman warga.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkartan Kota Bandung, Yusuf Hidayat, mengungkapkan laporan masyarakat terkait kemunculan hewan liar, khususnya ular dan sarang tawon, mengalami peningkatan.
“Kasus terbanyak yang kami tangani adalah ular jenis sanca dan sanca kembang, serta sarang tawon. Ular-ular ini kerap ditemukan di rumah warga, kemungkinan terbawa arus atau karena habitatnya terganggu,” kata Hidayat Yusuf, Sabtu (24/5/2025).
Baca Juga:
Kota Bandung Terapkan Kalung Barcode untuk Hewan Kurban Agar Aman dan Transparan
Kasus Korupsi Kebun Binatang, Kejati Jabar Tahan Mantan Sekda Kota Bandung
Yusuf juga mengimbau masyarakat agar tidak gegabah dalam menangani hewan liar, karena dapat membahayakan diri sendiri.
“Sarang tawon, misalnya, jangan dianggap sepele. Sengatan tawon bisa menyebabkan dehidrasi bahkan mengganggu sistem kekebalan tubuh,” ucapnya.
Yusuf pun menambahkan, evakuasi hewan seperti ular atau anjing harus dilakukan dengan hati-hati, karena hewan yang stres bisa menjadi agresif.
Selain itu, Yusuf juga mengingatkan beberapa insiden disebabkan oleh gangguan manusia terhadap habitat hewan secara tidak sadar.
“Jika menemukan hewan liar yang berpotensi membahayakan, segera laporkan kepada kami. Jangan mencoba mengevakuasi sendiri jika tidak memiliki keahlian. Amankan diri dan perhatikan ke mana arah pergerakan hewan tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan merupakan langkah penting untuk mencegah hewan liar masuk ke rumah.
“Sarang tawon biasanya ditemukan di tempat tinggi yang lembab, Sementara itu, ular bisa masuk melalui saluran air yang kotor dan terbuka, seperti ke kamar mandi,” katanya.
Untuk evakuasi sarang tawon, petugas biasanya bergerak pada malam hari untuk meminimalisasi risiko.
“Kami lakukan evakuasi malam hari karena tawon lebih tenang. Petugas dilengkapi alat pelindung diri sesuai prosedur,” ungkap Yusuf.
Yusuf juga menyebut, dua petugas Disdamkartan sempat dirawat di rumah sakit setelah disengat tawon saat bertugas.
“Mereka mengalami dehidrasi dan harus diinfus selama dua hari,” ungkapnya.
Disdamkartan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama musim hujan dan tidak ragu menghubungi layanan darurat jika menemukan situasi yang membahayakan.
“Tetap waspada, dan segera hubungi kami jika menemukan kondisi darurat. Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami,” pungkasnya. (Kyy/Usk)