JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (11/8/2025). Ia dengan lantang mengatakan, bahwa pengunduran dirinya tersebut lantaran tak mendapatkan dukungan penuh dari Danantara.
Pengunduran diri itu diungkap Joao Mota dalam konferensi pers di Jakarta, sekaligus mengonfirmasi bahwa surat resmi telah diajukan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Joao Mota menyebut, bahwa Danantara minim dukuangan pada dirinya baik dalam bentuk kebijakan maupun anggaran, untuk menjalankan program kerja Agrinas Pangan.
“Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan segala upaya untuk kedaulatan pangan ini tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau para pembantu-pembantunya,” kata Joao.
Hingga kini, kata dia, Agrinas Pangan Nusantara belum menerima alokasi anggaran sama sekali.
Bahkan, ia mengungkap bahwa birokrasi di Danantara masih terlalu panjang dan berbelit, sehingga menghambat pelaksanaan program strategis di sektor pangan.
“Harusnya teman-teman dari Danantara dibentuk sebagai suatu badan baru untuk mempercepat atau mempersingkat proses-proses kegiatan yang sifatnya lebih kepada bisnis, bukan membangun birokrasi yang panjang dan hampir tidak mungkin diwujudkan,” katanya.
Baca Juga:
PPATK Temukan Ribuan Pegawai BUMN hingga Dokter Masuk Daftar Penerima Bansos
Kemenkeu Buka Suara soal PBB di Pati Naik Gila-Gilaan 250 Pesen
Ia juga menyoroti lambatnya proses persetujuan berbagai rencana kerja. Bahkan, feasibility study (FS) yang sudah diajukan beberapa kali tetap diminta untuk disusun ulang.Pangan Jadi Isu Mendesak
Meski mundur, Joao menegaskan bahwa kedaulatan pangan tetap menjadi isu mendesak yang perlu percepatan. Ia menyebut kondisi sektor pertanian nasional masih tertinggal, sementara petani sering kali berada di posisi lemah.
“Ini adalah ultima ratio, keadaan paling akhir yang harus dilakukan untuk membuat langkah percepatan. Pertanian kita sudah begitu tertinggal dan petani kita begitu tereksploitasi selama ini,” tegasnya.
Joao Mota mengundurkan diri tepat setelah enam bulan menjabat. Ia berharap ke depan, program kedaulatan pangan dapat dijalankan lebih efektif dengan dukungan penuh dari semua pihak.
(Dist)