Dinkes Jabar Disuruh Turun Dalami Puluhan Siswa SD di KBB Keracunan Cimin

(Ilustrasi: Halodoc).

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Penjabat (Pj) Gubernur Bey Triadi Machmudin mengaku menugaskan Dinas Kesehatan  Jawa Barat, untuk mendalami adanya dugaan keracunan makanan yang dialami puluhan siswa sekolah dasar di Kabupaten Bandung Barat pada pekan lalu.

Sebab, salah satu dari 43 korban yang merupakan siswa SDN Jati 3 Desa Saguling, Kecamatan Saguling, KBB sampai meregang nyawa usai mengonsumsi jajanan tersebut.

BACA JUGA: HKTI KBB Resmi Terbentuk, Edi Rusyandi Jadi Nakhoda

“Itu saya akan meminta Dinas Kesehatan untuk lebih teliti. Mencari informasi, kenapa bisa sampai seperti itu. Mengecek seperti apa, tentunya dengan Dinas Kesehatan kabupaten (KBB),” kata dia di Gedung Sate, Selasa (3/10/2023).

Sementara Kadinkes Jawa Barat, Raden Vini Adiani Dewi menyampaikan pihaknya sedang menunggu hasil uji laboratorium, untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya dalam cimin.

“Jadi untuk sementara, laporannya bahwa untuk yang lain sudah sehat. Sekarang kami dalam tahap menunggu hasil pemeriksaan sampel di Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kalau enggak Selasa (hari ini) atau Rabu hasilnya akan keluar,” ucapnya.

Sementara mengenai adanya korban tewas yang diduga akibat keracunan cimin, Vini mensinyalir ada faktor lain. Sebab sang anak mengidap penyakit Thalasemia atau kelainan darah.

BACA JUGA: Waduh, Cimin Bikin 31 Siswa SD Saguling Keracunan Ada yang Meninggal Dunia

“Memang ada satu yang meninggal, tapi ada penyakit dasarnya. Thalasemia. Memang anak ini rutin setiap bulan ke rumah sakit. Mungkin karena penyakit dasar. Tapi saya tidak berani menjawab karena memang secara klinis tidak terlibat. Tapi kalau dilihat dari penyakit dasar, (potensi penyebab kematian) cukup besar,” imbuhnya.

Sebelumnya pada Selasa (26/9) pekan lalu, sebanyak 34 siswa SDN Jati 3 mengalami keracunan usai mengonsumsi jajanan cimin.

Saat ini pedagang cimin berinisial TA (74) sudah menjalani pemeriksaan dari pihak kepolisian dan harus melakoni wajib lapor, hingga hasil laboratorium keluar maksimal Rabu lusa.

(Dang Yul/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hidangan khas natal
5 Hidangan Khas Natal di Indonesia, Mana Favoritmu?
Ekspor Gula Aren
LPEI Dorong Ekspor Gula Aren Banten Lewat Program Desa Devisa
Lagu Apa Sih
Radja Akui Terinspirasi Lagu Rose dan Bruno Mars untuk Single Terbaru "Apa Sih"
Perbedaan Kristen Protestan dan Katolik
Apa Perbedaan Kristen Protestan dan Katolik?
Pembuatan SIM Gratis
Cek Fakta: Prabowo Tak Umumkan Perpanjangan dan Pembuatan SIM Gratis
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

25 Link Download Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2024, Bisa Langsung Digunakan

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru, Akses Warga Kiara Dua - Bagbagan Sukabumi Terisolir
Remisi Khusus Natal 2024
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK, Begini Kronologinya
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.