Deteksi Dini Penyakit, Pemprov DKI Ingatkan Warga Jakarta Manfaatkan Program Cek Pemeriksaan Gratis

Penulis: agus

Pemprov DKI Ingatkan Warga Jakarta Manfaatkan Program Cek Pemeriksaan Gratis
Ilustrasi-Seorang Anak Tengah Melakukan Tes Kesehatan (pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Provinsi DKI mengingatkan seluruh warga Jakarta untuk memanfaatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan dimulai pada 10 Februari 2025.

Diketahui, program bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan bahwa program PKG merupakan kesempatan yang sangat baik bagi warga untuk menjaga dan memantau kondisi kesehatan mereka secara berkata.

“Kami mengajak masyarakat Jakarta untuk memanfaatkan kesempatan ini, karena PKG merupakan langkah strategis untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan,” kata Ani dalam keterangannya Sabtu (8/2/2025).

Ani menjelaskan, untuk Jakarta, PKG akan dilaksanakan di 44 puskesmas pada tahp awal dengan rencana untuk melibatkan 292 puskesmas pembantu di tahap berikutnya.

Ani menuturkan bahwa Pemprov DKI menargetkan 522.000 pengguna aktif yang akan mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) dan JakSehat.

“Jadi program PKG memiliki tiga jenis pemeriksaan, yaitu PKG ulang tahun untuk usia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas,PKG sekolah untuk usia 7-17 tahun, serta PKG khusus untuk ibu hamil dan bayi baru lahir,” bebernya.

Lebih jauh, dia menyampaikan untuk menikuti PKG ulang tahun, masyarakat bisa mengunduh aplikasi’Satu Sehat Mobile’,mengisi profil pribadi, dan memilih tempat serta tanggal pemeriksaan di puskemas atau klinik yang terdaftar.

BACA JUGAKPU Kota Bandung Ungkap Empat Paslon Pilwalkot Bandung Lolos Tes Kesehatan

“Sealin itu, mereka juga diharuskan mengisi skrining mandiri yang akan dikirimkan melalui aplikasi sebelum hari pemeriksaan,” ungkapnya.

Ani berharap, PKG ini dapat mengurangi risiko penyakit tidak menular, yang menurut data Regsosek 2023, merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, termasuk penyakit jantung dan kardiovaskular yang mencapai lebih dari 600.000 jiwa per tahun.

 

(Agus Irawan/Usk)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250626_235541_WhatsApp
Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.