BANDUNG,TM.ID: Bulan Oktober menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah, di mana pada 28 Oktober 1928, pemuda-pemuda dari berbagai suku, organisasi, dan agama bersatu dalam semangat “Sumpah Pemuda.” Tempat bersejarah inipun kini menjelma menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Museum Sumpah Pemuda memaparkan kejayaan masa lalu dalam setiap detailnya. Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi lokasi, sejarah, daya tarik, dan fasilitas yang membuat museum ini begitu istimewa. Mari kita ketahui isi dalam museum ini!
Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket Masuk
Museum Sumpah Pemuda terletak di Jalan Kramat Raya nomor 106, Jakarta Pusat. Jam operasional museum ini adalah:
- Selasa-Kamis: 08.00 – 16.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 16.30 WIB
Harga tiket masuk cukup terjangkau, dengan tarif Rp2.000 untuk dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak.
Akses Transportasi Umum
Museum Sumpah Pemuda dapat kamu akses dengan mudah menggunakan transportasi umum. Bagi yang menggunakan bus, Halte Pal Putih dan Halte STIE YAI Senen adalah pilihan terdekat. Beberapa bus yang melewati halte ini meliputi Kampung Melayu-Ancol, Harmoni Sentral-PGC 1, PGC 1-Ancol, dan lainnya.
Jika memilih KRL, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gondangdia menjadi pilihan terdekat. Jaraknya hanya sekitar satu sampai dua kilometer dari museum.
Rumah Bersejarah
Museum Sumpah Pemuda menempati bangunan bersejarah yang menjadi lokasi Kongres Pemuda II pada tahun 1982. Bangunan ini, awalnya milik keturunan Tionghoa, Sie Kong Liam, sejak tahun 1908 disewakan kepada pelajar Stovia dan Rechtsschool. Tokoh-tokoh besar seperti Amir Syarifuddin dan Bung Karno pernah tinggal di sini, membuatnya pusat kegiatan kemerdekaan.
Pada 28 Oktober 1928 rumah ini menjadi saksi pembacaan Keputusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia. Sejak itu menjalani berbagai fungsi hingga diubah menjadi museum pada tahun 1973.
BACA JUGA: Makna dan Tema Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023
Pesona Museum
Museum ini tidak hanya sekadar tempat bersejarah, tetapi juga menawarkan pengalaman mendalam mengenai latar belakang peristiwa ini. Terdapat koleksi foto dan benda-benda menarik, termasuk biola W. R. Supratman. Saat itu biola ini digunakan dalam Kongres Pemuda II, museum ini menjadi saksi bisu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Diorama dan patung-patung tokoh kongres turut memperkaya pengalaman pengunjung. Monumen Persatuan Pemuda menjadi daya tarik tersendiri di dalam museum.
Fasilitas
Selain menyuguhkan sejarah museum ini juga memberikan fasilitas lengkap, termasuk toilet, tempat duduk, dan area parkir. Bagi yang tak dapat mengunjungi langsung, museum ini juga menyediakan tur virtual melalui website resminya. Tur ini menarik karena lengkap dengan video yang menjelaskan setiap ruangan dengan detail.
Jadi, jika ingin memahami lebih dalam perjuangan pemuda Indonesia dan merasakan atmosfer sejarahnya, museum ini adalah destinasi yang tak boleh terlewatkan. Kunjungi sekarang dan temukan kekayaan sejarah Indonesia!
(Kaje/Usamah)