BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku siap dan tidak mempermasalahkan diperiksa pihak kepolisian terkait dengan pesta rakyat yang berakhir tragis di Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025).
“Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar. Saya enggak ada masalah,” kata Dedi di Gedung DPRD Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025) sebagaimana dikutip Antara.
Hal ini, kata Dedi, guna mendukung upaya penyelidikan oleh Polda Jabar yang menyatakan akan melakukan penyelidikan soal kejadian yang merenggut tiga korban jiwa tersebut.
Dedi mengungkapkan dirinya merupakan pribadi yang ingin selalu terbuka, termasuk pada setiap masalah yang terjadi dan menjadi peristiwa hukum.
Baca Juga:
Polisi Hadiahi Timah Panas Penculik Anak 13 Tahun di Pasar Rebo Jaktim
“Saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar. (Mohon) lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif,” ucapnya.
Selain itu, Dedi menegaskan bahwa dia baru tahu acara pesta rakyat digelar pada Jumat (18/7/2025) malam berbarengan dengan pagelaran kesenian untuk merayakan pernikahan anaknya Maula Akbar dengan Luthfianisa Putri Karlina yang merupakan Wakil Bupati Garut, dan telah disampaikan dalam akun media sosialnya.
“Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni dan dilakukan di lapangan,” kata Dedi selepas Rapat Paripurna DPRD Jabar, Sabtu.
Ia menambahkan, bahwa terkait jadwal itu juga sudah diungkapkan dalam unggahan video YouTube miliknya.
“Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Ada Ceu Popon, ada Ohang, ada Kiwil. Kemudian dilakukan di lapang terbuka. Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki,” ucap dia.
Pengakuan ini sedikit berbeda dari pernyataan dia sebelumnya, beberapa jam setelah tragedi yang merenggut tiga korban jiwa itu di salah satu Hotel di Bandung. Di mana saat itu dia mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya acara syukuran pernikahan anak menantunya, dengan makan gratis bagi warga. Politikus Partai Gerindra ini pun menegaskan bahwa acara yang diketahuinya hanyalah pentas seni untuk masyarakat yang dijadwalkan digelar Jumat (18/7/2025) malam.
Sebagai informasi, insiden yang menyebabkan tiga orang tewas dalam acara pesta rakyat itu merupakan rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Kericuhan tersebut menyebabkan 26 orang harus dibawa ke rumah sakit dan tiga orang meninggal dunia, yakni seorang anak usia delapan tahun bernama Vania Aprilia, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Kemudian Dewi Jubaeda (61) dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39). (_usamah kustiawan)