BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengatakan kerja dengan dirinya bakal Capek.
Ia mengatakan pejabat di bawah kepemimpinannya saat ini harus mau ditempatkan di manapun dan tidak memilah dan memilih dalam bertugas di organisasi perangkat daerah (OPD).
Dedi menjelaskan bahwa telah bekerja keras bersama timnya, menghadapi berbagai tantangan termasuk banyaknya ide spontan yang harus segera direalisasikan. Namun dia meyakinkan bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
Dia memberikan contoh konkret: ketika memberikan THR kepada warga Garut, solusi ditemukan; saat sopir angkot Bogor membutuhkan THR, ada jalan keluar; pembongkaran bangunan penghalang di kawasan Puncak berhasil diatasi; bahkan relokasi 150 rumah di Bekasi pun berhasil diselesaikan dengan baik, dan kini semua pihak bisa tersenyum lega.
“Sudah kerja dengan saya satu capek, kemudian yang kedua banyak gagasan yang tiba-tiba dan harus diwujudkan. Tetapi yakinlah, bahwa ada solusi. Orang Garut kasih THR, ada solusinya, orang Bogor sopir angkot kasih THR, ada solusinya, kemudian bongkar bangunan yang jadi penghalang di wilayah Puncak ada solusinya, bongkar 150 rumah yang ada di Bekasi, hari ini tuntas solusinya dan tersenyum semuanya,” tuturnya saat melantik 25 eselon 2 di Karawang, Kamis (27/3/2025).
BACA JUGA
Euis Ida Wartiah Belajar dari Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi
50.000 Bibit Pohon Ditanam untuk Hijaukan Kawasan Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Bentuk Tobat Ekologi
Oleh sebab itu, ia juga meminta para pejabat dan ASN di lingkungan pemprov Jabar harus mampu menyesuaikan diri dengan gaya dan ritme kepemimpinannya yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Menurutnya ke depan akan ada banyak sekali kegiatan yang tidak ada nomenklaturnya dan akan membuat bingung ASN. Namun dia memastikan meski begitu akan ada solusi yang menyertai.
“Saya termasuk orang yang punya keyakinan tiap niat kebaikan pasti ada jalan,” ujarnya.
KDM (Panggilan akrabnya) meminta agar perintahnya diikuti saja namun tidak perlu para pejabat atau ASN selalu mengiringinya.
“Saya tidak perlu diikuti karena saya tahu angaran perjalanan dinasnya dipangkas dan kalau itu dipangkas saya tahu kalian tidak akan bisa berangkat karena tidak ada uang jalannya,” katanya.
Ia juga mengimbau agar ASN meneladani etos kerja tentara dan polisi yang selalu siap menjalankan perintah atasan meskipun tanpa biaya operasional. Oleh karena itu, ia telah menginstruksikan Sekda Jabar untuk mempersiapkan pelatihan bela negara bagi ASN Pemprov Jabar yang akan dimulai pada Juni mendatang.
(Virdiya/Aak)