Dedi Mulyadi Janji Tertibkan KBU Seperti Puncak

Penulis: tri

Dedi Mulyadi Janji Tertibkan KBU Seperti Puncak
Dedi Mulyadi Janji Tertibkan KBU Seperti Puncak (Tri/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akibat kerusakan Kawasan Bandung Utara (KBU) yang telah beralih fungsi dari area resapan air menjadi lahan perkebunan sayuran serta kawasan wisata dan pemukiman.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan kawasan hulu sungai di Bandung Utara telah berubah dari hutan menjadi perkebunan sayuran, obyek wisata dan hotel.

Selain kondisi hulu kritis, banjir diperparah dengan sedimentasi sungai sehingga tak mampu menampung derasnya air hujan yang masuk. Hal itu tak pelak memicu luapan air sungai ke pemukiman warga.

“Penyebabnya pendangkalan sungai dan kerusakan hulu. Hutannya kan sudah jadi kebon sayur, kebon sayurnya menanam pakai plastik,” papar Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi banjir di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, KBB, Rabu 19 Maret 2025.

Dedi berjanji bakal melakukan penertiban di KBU untuk menjalankan pencegahan bencana banjir jangka panjang. Tindakan itu seperti dijalankan di kawasan puncak Bogor guna menangani banjir di Bekasi.

“Saya akan beresin sama seperti puncak,” papar Dedi Mulyadi.

Zulkifli, 58 tahun, warga korban banjir di Kampung Cibarengkok, RT 03/13, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, mengatakan bahwa luapan sungai Cimeta terjadi karena masifnya pembangunan infrastruktur di area hulu.

Zulkifli mengatakan dirinya telah mengalami banjir bandang akibat luapan sungai Cimeta sebanyak 2 kali yakni tahun 2024 dan 2025. Dua kejadian itu merupakan hal baru selama hampir 60 tahun dirinya tinggal di Desa Nyalindung. Biasanya luapan Cimeta tak pernah sampai ke pemukiman warga. Namun sejak masifnya pembangunan 5 tahun terakhir, banjir menjadi langganan.

BACA JUGA:

Pesan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Camat dan Lurah untuk Mitigasi Banjir di Jabar

Polisi Periksa 13 Saksi Tewasnya Siswa SMK di KBB Saat Teater

“Hampir 60 tahun saya tinggal di sini, gak pernah ada banjir. Tapi dua tahun terakhir ini banjir jadi tiap tahun. Saya duga ini akibat ada pengerasan di atas sana macam kereta cepat, jalan tol, dan pembangunan lain. Imbasnya penyerapan air berkurang,” jelasnya.

Zulkifli berharap pemerintah bisa mengendalikan kerusakan di wilayah hulu. Supaya banjir bisa diatasi dan tak memicu bencana lebih luas lagi.

“Harapan saya bagaimana di wilayah hulu pembangunan bisa dikendalikan. Agar warga yang tinggal di hilir gak menderita kena banjir,” tandasnya.

(Tri/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
gratifikasi setjen MPR
Dugaan Gratifikasi Rp 17 Miliar di Setjen MPR Terungkap! Enam Saksi Diperiksa
Persib Kenalkan Pemain Baru Lewat Cara Klasik
Pilih Langkah Berani, Persib Kenalkan Pemain Baru Lewat Cara Klasik
Royalti
Anji Buka Suara Soal Kisruh Royalti Musisi
hasto suap
Hasto Ngaku Murka saat Tahu Saiful Minta Uang pada Harun hingga Beri Teguran Keras
Empat Hari Penuh Perjuangan, Jenazah Pendaki Brasil Akhirnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani
Empat Hari Penuh Perjuangan, Jenazah Pendaki Brasil Akhirnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

4

Gencatan Senjata Trump Tak Terbukti, Rudal Iran Terus Hujani Langit Israel!

5

BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital Melalui Program Rekrutmen Mitra Digital
Headline
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
longsor cisewu garut
Longsor di Cisewu Garut, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.