Deddy Corbuzier Ungkap Kasus Bullying di Dunia Kedokteran, Korban “Kena Pukul, Dimasukin Toilet”

Penulis: hafidah

Bullying Kedokteran
(Tangkap Layar YouTube @Deddy Corbuzier)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Isu mengenai bullying atau perundungan yang terjadi di dunia kedokteran menjadi topik pembicaraan yang sangat ramai di kalangan pengguna media sosial.

Baru-baru ini, Deddy Corbuzier mengundang dua orang yang pernah menjadi korban bullying di sebuah rumah sakit dalam program podcast-nya.

Deddy Corbuzier menanyakan kepada Wildan, salah satu korban bullying, soal perundungan yang ia terima selama menjadi PPDS di sebuah rumah sakit.

Wildan menjelaskan bahwa ia pernah mengalami perundungan semasa ia sekolah, di mana ia mengalami pemukulan dan dimasukkan ke sebuah toilet.

“Kena pukul. Dimasukin toilet. Di tampar di pukul bagian kepala,” kata Wildan mengutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (21/8/2024).

Wildan menceritakan bahwa sebelum terjadi perundungan tersebut, ia mendapatkan telepon dari rumah bahwa anaknya mengalami demam sehingga mengharuskan ia untuk pulang.

Namun, seniornya tidak peduli dan tetap menghukum Wildan dengan memasukkannya ke sebuah toilet, di mana kemudian terjadilah perundungan tersebut.

Pengalaman Wildan menjadi bukti bahwa bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga dapat terjadi di dunia kerja, termasuk di dunia kedokteran. Perundungan di dunia kedokteran dapat berdampak buruk bagi para dokter muda, baik secara fisik maupun mental.

Bahaya Perundungan

Perundungan, atau bullying, adalah perilaku yang dapat berdampak buruk bagi korbannya, baik secara fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa bahaya yang korban perundungan alami:

1. Dampak Psikologis

  • Depresi dan Kecemasan: Perundungan dapat menyebabkan perasaan sedih, putus asa, dan cemas yang berkepanjangan. Korban mungkin mengalami kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, dan kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya mereka sukai.
  • Penurunan Harga Diri: Perundungan dapat merusak harga diri korban, membuat mereka merasa tidak berharga, tidak aman, dan tidak pantas dicintai.
  • Perilaku Berisiko: Korban perundungan mungkin lebih rentan terhadap perilaku berisiko seperti penyalahgunaan alkohol dan narkoba, serta perilaku seksual yang tidak aman.
  • Pikiran dan Percobaan Bunuh Diri: Perundungan merupakan faktor risiko untuk depresi dan pikiran bunuh diri. Korban perundungan lebih mungkin untuk memikirkan atau mencoba mengakhiri hidupnya daripada mereka yang tidak terlibat dalam perundungan.

2. Dampak Fisik

  • Luka Fisik: Perundungan fisik dapat menyebabkan cedera seperti memar, luka, dan patah tulang.
  • Masalah Kesehatan: Stres yang berkepanjangan akibat perundungan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, gangguan tidur, dan gangguan makan.
  • Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh: Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat korban lebih rentan terhadap penyakit.

3. Dampak Sosial

  • Pengasingan Diri: Korban perundungan mungkin menarik diri dari pergaulan sosial, menghindari sekolah atau tempat kerja, dan merasa sulit untuk membangun hubungan baru.
  • Kehilangan Kepercayaan: Perundungan dapat merusak kepercayaan korban terhadap orang lain, membuat mereka sulit untuk membangun hubungan yang sehat dan aman.

BACA JUGA : Kemenkes Investigasi Dokter Bunuh Diri, Dugaan Ada Unsur Bullying

4. Dampak Akademis

  • Penurunan Prestasi: Perundungan dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar, menyebabkan penurunan nilai dan prestasi akademis.
  • Ketidakhadiran Sekolah: Korban perundungan mungkin menghindari sekolah karena takut menjadi korban perundungan lagi.

Penting untuk diingat bahwa perundungan adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi korbannya.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
bansos untuk judol
PPATK: Banyak Penerima Bansos Main Judol
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
roy suryo diperiksa
Buntut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Diperiksa Hari Ini
banjir dan longsor bogor
Update Banjir dan Longsor Bogor: 24 Jiwa Mengungsi, 3 Meninggal
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

5

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.