Darurat Sampah Berakhir, Pj Gubernur Jabar Persilakan Kabupaten/Kota Bandung Raya Ambil Keputusan

Penulis: Budi

Sampah TPPAS Sarimukti
TPPAS Sarimukti. (Foto: Dok. DLH Jabar).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, seiring dengan berakhirnya darurat sampah tingkat provinsi pada hari ini. Pihaknya memastikan situasi tersebut juga turut diakhiri, mengingat kebakaran yang terjadi di TPAS Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat telah sepenuhnya padam.

Meski demikian, dia mengaku tetap mempersilakan pemerintah kota/kabupaten yang ada di Bandung Raya untuk menentukan sikap, apakah ingin dilanjutkan di ranah sendiri atau mengikuti keputusan dari Pemprov Jabar.

“Dari provinsi, karena Sarimukti sudah padam dan ada penataan lahan. Jadi provinsi tidak memperpanjang darurat sampah. Tapi untuk (kabupaten/kota), Kota Bandung terutama, kita menyerahkan ke pemerintah kota sendiri karena Sarimukti tidak bisa full lagi menerima. Kalau memang perlu darurat sampah, ya darurat sampah,” ujarnya di Gedung Sate, Rabu (25/10/2023).

BACA JUGA: Pemkot Bandung Perpanjang Darurat Sampah Sampai Bulan Depan

Namun Bey Triadi meminta, perpanjangan darurat sampah oleh pemerintah kota/kabupaten bukan sekedar penetapan status semata. Dia berharap, ada langkah konkret dalam penanganan sampah selama darurat sampah berlangsung.

“Tapi harus dipertanggungjawabkan dengan jelas. Jangan sampai tidak ada langkah-langkah, harus ada solusi. Jangan darurat sampah sepanjang masa. Kami akan evaluasi, koordinasi dengan kabupaten/kota bagaimana solusinya,” ucapnya.

Sementara mengenai masih menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kota Bandung hingga saat ini, dia berharap ada penanganan intensif dan kerjasama antara pemerintah kota dengan masyarakat, dalam mencari solusi agar persoalan tersebut terurai.

Bey Triadi pun mengaku sedikit menyayangkan, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono belum mampu mengatasi masalah sampah dari hulu, guna mengurangi beban sampah di TPS.

“Dari awal saya sampaikan dari hulu (lakukan) perbaikan, tapi kan ternyata tidak. Seperti Cimahi sudah kami minta replikasi Banyumas, enggak usah mikir ulang. Mungkin Kota Bandung sedang mencari solusi bagaimana. Mudah-mudahan sih (selesai). Ini masalah bersama. Disini bersih, disini numpuk. Saya sudah ingatkan supaya ditata betul. Kan masyarakat enggak mau tahu, artinya terangkut,” pungkasnya.

 

(Dang Yul/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Skandal Kursi Sekolah di Kota Bandung, Farhan Ancam Tindak Pidana Pelaku dan Orang Tua!
Farhan Evaluasi Total Tata Kelola Pemkot Bandung: Semua Harus Berdasar Hukum
gerakan Tanah longsor
Bencana Alam di Purwakarta, Gerakan Tanah atau Longsor? Ini Perbedaannya
aktivis ita fatia
Kritik Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal 1998, Aktivis Ita Fatia Diteror
sumpah rektor UPI
Sumpah Rektor UPI Diselipi Bahasa Inggris, Wakil Ketua DPR Walkout
WhatsApp Image 2025-06-17 at 15.00
Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

3

DJP Jawa Barat Sita 133 Aset Penunggak Pajak Senilai Rp16,69 Miliar

4

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

5

Menunggu di Lorong Kota
Headline
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1
batu bara china di indonesia
Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.