BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Enam paket insentif ekonomi mulai disiapkan Pemerintah yang akan di terapkan 5 Juni 2025 mendatang. Pemberian paket insentif ini bertujuan agar mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Adapun enam paket insentif tersebut, antara lain:
- Insentif Rp 7 juta untuk motor listrik
- Bantuan Subsidi Upah (BSU)
- Diskon tarif listrik. Berikutnya
- Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
- Diskon tarif tol
- Diskon tarif penerbangan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini masing-masing Kementerian tengah menyiapkan regulasi terkait pemberian paket insentif ekonomi tersebut. “Jadi kita akan siapkan ada 6 paket, sekarang masing-masing kementerian mempersiapkan regulasinya,” kata Airlangga seperti dikutip teropongmedia, Sabtu (24/5/2025).
Airlangga menyebut, insentif Rp 7 juta untuk motor listrik merupakan lanjutan dari program di 2024. Ia mengatakan saat ini tinggal menunggu Peraturan Menteri Perindustrian dan Peraturan Menteri Keuangan.
“Kuotanya nanti tergantung waktunya ya. Kan ini waktunya tinggal 6 bulan ya ke depan,” katanya.
Baca Juga:
Airlangga Sebut Pemerintah Tidak Ambil Langkah Balasan Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
Mulai Tahun Depan ASN Diboyong ke IKN, Azwar Anas Beberkan Rumusan Insentif
Kemudian diskon tarif listrik sebesar 50 persen ini ditujukan khusus kepada pelanggan PLN dengan daya listrik di bawah 1.300 VA. “Kayak (diskon) sebelumnya, tapi kita turunkan di bawah 1.300, kalau kemarin kan sampai 2.200 VA,” ucap Airlangga.
Sedangkan untuk BSU, pemerintah sedang melakukan finalisasi besaran yang akan diberikan kepada masyarakat. Ia mengatakan besaran upah tersebut kemungkinan tidak lebih dari Rp 600 ribu.
Airlangga menambahkan, diskon tarif tol akan diberlakukan seperti saat momen lebaran tahun ini. Hal yang sama juga akan diberikan untuk diskon tarif pesawat.
“Mirip seperti kemarin hari-hari besar, ini kaitannya kan dengan masa libur anak-anak. Jadi kita kan lebaran tahun baru kemarin kan terlalu dekat Itu di Q1, sehingga kita perlu mendukung untuk yang Q2 dan Q3,” ujarnya. (usamah kustiawan)