BANDUNG,TM.ID: Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, sebanyak 40% penduduk Indonesia masih menggunakan air minum dalam kemasan (AMDK).
Baik dari depot air minum isi ulang maupun kemasan bermerek, meskipun telah terbukti mempunyai risiko tinggi terhadap paparan Bisphenol A (BPA).
Sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Elsevier menyebutkan bahwa BPA memiliki kemampuan untuk merangsang perkembangan dan mengubah siklus sel.
Dengan cara kerja yang mirip dengan hormon, BPA memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dalam jangka panjang, mencakup gangguan hormonal hingga berpotensi sebagai pemicu kanker.
BACA JUGA : Baju Kemeja Kotak-Kotak Prabowo Gibran Rancangan Didit, jadi Sorotan!
Bahkan, efek negatifnya dapat muncul sejak dini, termasuk pada janin dalam kandungan, seperti mengutip laman dokter kandungan Inga Zilberstein.
![air minum kemasan](https://teropongmedia.id/wp-content/uploads/2024/02/COWAY2-768x1024.jpg)
Maka dari itu, perlu untuk memperhatikan penggunaan galon yang digunakan berulang-ulang secara beruntun. Penting untuk memastikan bahwa kualitas air di dalamnya sudah terjamin agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Selain itu, seringkali penggunaan galon yang diisi ulang juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut, Coway menyajikan solusi dalam bentuk penjernih air sebagai respons terhadap keprihatinan masyarakat. Informasi lebih lanjut dapat Anda temukan di sini.
Distribusi galon yang diisi ulang memiliki dampak terhadap mutu air minum saat mencapai tangan konsumen.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), angkutan dan truk terbuka menjadi kendaraan yang paling umum digunakan untuk mengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) yang diisi ulang.
Sekitar 45% penjual AMDK galon guna ulang juga menyimpan persediaan mereka di luar ruangan. Pola transportasi dan penyimpanan ini meningkatkan risiko kontaminasi BPA karena terpapar langsung sinar matahari.
Sejumlah peneliti dari Inggris dan Belanda juga menemukan mikroplastik pada 93% sampel AMDK.
Oleh karena itu, meskipun konsumen memilih merek air minum yang terkenal, hal tersebut tidak menjamin keamanan.
Apakah ada solusi yang efektif untuk menggantikan kebiasaan minum dari galon yang diisi ulang?
Belajar dari pendekatan beberapa negara maju dalam mengelola air minum, Korea Selatan dapat dijadikan sebagai contoh yang baik.
Pemerintah Korea Selatan telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk menyediakan air keran yang aman bagi penduduknya dan mematuhi undang-undang terkait air minum yang terjamin.
Meskipun laporan WHO menyatakan bahwa kualitas air keran di Korea termasuk yang terbaik di dunia, sebagian besar penduduk masih lebih memilih menggunakan pemurni air. Hal tersebut merupakan langkah pencegahan untuk mengurangi risiko kontaminasi beragam zat berbahaya yang mungkin timbul selama proses distribusi (Korea Herald).
Peraturan terkait standar keamanan air minum di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492. Peraturan ini dijadikan panduan oleh Coway, perusahaan pemurni air dan udara asal Korea Selatan, dalam menyajikan air berkualitas bagi konsumennya.
Sejak melakukan ekspansi ke Indonesia pada tahun 2019, Coway bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk melakukan pemetaan air guna memahami kondisi air tanah di berbagai wilayah di Indonesia.
Kolaborasi ini menghasilkan Coway Water Quality Laboratory (WQL) yang bertujuan memfasilitasi calon pelanggan Coway dalam melakukan pemeriksaan kualitas air sebelum pemasangan unit pemurni air (water purifier) dan penyambungan dengan sumber air rumah seperti keran.
“Water Quality Lab merupakan bentuk nyata korporasi untuk bertanggung jawab secara ilmiah terhadap produk yang didistribusikan ke pasaran,” ujar Rofiq Iqbal, ST., M.Eng., Ph.D., selaku Asisten Profesor FTSL ITB sekaligus konsultan untuk Coway.
Coway mempersembahkan Air Purifier dan Water Purifier dengan Harga Terjangkau
Demi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, Coway memperkenalkan promo Wow Storm yang menawarkan paket bundling air purifier dan water purifier dengan harga yang lebih terjangkau.
Dilengkapi dengan sistem filtrasi berlapis, produk-produk Coway dirancang untuk mengatasi kontaminasi air dan udara agar lebih efektif.
Selain itu, Coway menyediakan layanan purna jual berupa Heart Service secara cuma-cuma, yang mencakup pembersihan dan penggantian filter setiap 2 bulan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pelanggan, tetapi juga memastikan kebersihan dan kinerja dengan maksimal.
Iman Ginanjar, Pro Health Planner Kota Bandung, menyatakan bahwa kondisi kualitas udara yang buruk di beberapa kota di Indonesia menjadi motivasi utama bagi Coway untuk menghadirkan solusi kesehatan melalui penggunaan air purifier.
BACA JUGA: PDAM Tirtawening Minta Warga Kota Bandung Kurangi Penggunaan Air Tanah
Berbekal pengalaman lebih dari 30 tahun mengatasi masalah air dan udara, Coway Environmental Technology Institute telah bekerja sama dengan Seoul National University untuk mengoperasikan laboratorium air dan udara terbesar di Asia.
Laboratorium ini merupakan lembaga pengujian resmi dengan 11 standar pengujian internasional, termasuk Certification Body (CB), TUV, roduct Safety of Electrical Appliance & Materials (PSE), Card Verifiable Certificates (CVC) dan Conformité Européenne (CE), P.
(Vini/Masnur)