BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Cori Gauff memilih melihat sisi positif setelah langkahnya terhenti di perempat final Cincinnati Open 2025.
Petenis unggulan kedua dunia itu menyerah dari Jasmine Paolini dalam tiga set, namun menegaskan kekalahan ini bukan tanda alarm, melainkan bagian wajar dari perjalanan seorang petenis profesional.
Setelah melaju tanpa kehilangan satu set pun hingga perempat final bahkan mendapat WO di babak ketiga dari Dayana Yastremska, Gauff mengawali laga melawan unggulan ketujuh asal Italia itu dengan penuh dominasi, memenangkan set pertama hanya dengan kehilangan dua game.
Namun masalah servis yang sempat menghantuinya kembali muncul. Total 16 double fault membuat ritmenya hilang, dan ia pun takluk di dua set berikutnya. Meski demikian, Gauff tidak panik.
“Kadang-kadang, penggemar tenis menginginkan kami untuk menang setiap pekannya. Tetapi kami bermain selama 11 bulan. Itu tidak mudah. Sangat wajar jika seorang petenis melewati beberapa pekan impresif, lalu beberapa pekan kurang meyakinkan. Itu hanya cara musim kami berjalan,” ujarnya.
Baca Juga:
WTA Lindungi Peringkat Pemain yang Ambil Cuti Perawatan Fertilitas
Musim ini Gauff tampil luar biasa di lapangan tanah liat, menjadi runner-up beruntun di Madrid dan Roma sebelum meraih gelar French Open pertamanya.
Namun sejak gelar Grand Slam tersebut, rekornya hanya 4-4 dengan beberapa kekalahan mengejutkan. Bagi Gauff, itu bukan kemunduran, melainkan realitas dari jadwal yang padat dan kompetisi yang semakin ketat.
Dengan US Open di depan mata ajang di mana ia meraih gelar Grand Slam perdananya pada 2023 Gauff tetap yakin dirinya masih menjadi ancaman serius.
“Yang penting terus menjaga level permainan dan fokus. Saya tahu para lawan tidak akan menganggap saya enteng di Flushing Meadows,” tegas petenis berusia 21 tahun itu.
(Budis)