BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Clara Tauson mencetak salah satu kemenangan paling berkesan dalam kariernya saat ia menumbangkan juara Australian Open 2025, Madison Keys, dengan skor meyakinkan 6-1, 6-4 di perempat final Canadian Open.
Hasil tersebut tidak hanya mengantarnya ke semifinal turnamen WTA 1000 untuk kali kedua musim ini, tetapi juga menjadi momen emosional yang ia dedikasikan untuk sang kakek yang baru saja wafat.
“Dua hari lalu, kakek saya meninggal dunia, jadi saya benar-benar ingin menang baginya hari ini,” ungkap Tauson.
“Saya diberi tahu sehari setelah saya mengalahkan Iga Swiatek, jadi kemarin sangat berat, tetapi saya ingin memperlihatkan permainan terbaik saya. Mudah-mudahan ia menyaksikan dari atas sana,” sambungnya.
Tauson tampil luar biasa di hadapan publik Montreal, mendominasi sejak awal dan tak memberi kesempatan kepada Keys untuk masuk ke ritme permainan.
Set pertama ia selesaikan hanya dalam 27 menit, sementara set kedua berlangsung lebih ketat, meski Keys terlambat menemukan permainannya.
Baca Juga:
Rybakina dan Badosa Tancap Gas di Strasbourg, Comeback Dua Bintang WTA
Statistik performa Tauson:
– 80% poin dari servis pertama
– 69% poin dari servis kedua
– 3/6 break point dikonversi
– 0 break point hilang dari tiga peluang Keys
Sebaliknya, Keys unggulan keenam tidak mampu menembus pertahanan Tauson dan hanya menghasilkan 54% poin dari servis kedua, angka yang menjadi salah satu titik lemah dalam upayanya membalikkan keadaan.
Kemenangan atas Keys datang hanya dua hari setelah Tauson mengalahkan petenis nomor satu dunia dan juara French Open 2025, Iga Swiatek.
Dengan dua kemenangan beruntun atas juara Grand Slam di satu turnamen, Tauson untuk pertama kalinya mengalahkan lebih dari satu petenis top 10 dalam satu ajang WTA.
Kini, petenis berusia 22 tahun itu bersiap menghadapi tantangan besar berikutnya di semifinal: Naomi Osaka, mantan petenis nomor satu dunia yang tengah menapaki jalan comeback-nya di musim 2025.
Canadian Open tahun ini seolah menjadi panggung bagi Clara Tauson untuk tidak hanya bersinar sebagai atlet, tapi juga memperlihatkan ketangguhan mental yang luar biasa di tengah duka pribadi.
Semangatnya menjelma dalam performa terbaik dan dunia tenis kini tak bisa lagi memandangnya sebelah mata.
(Budis)