BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Nama Clara Sumarwati tercatat dalam sejumlah jurnal internasional sebagai perempuan Asia Tenggara pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Namun, kisah perjuangannya justru kerap diragukan di negeri sendiri karena minimnya bukti visual.
Keraguan itu bahkan berdampak berat bagi Clara. Ia disebut mengalami tekanan mental hingga sempat dirawat di rumah sakit jiwa.
Diakui Dunia
Beberapa catatan internasional menyebutkan, Clara sukses menaklukkan puncak tertinggi di dunia tersebut pada era 1990-an. Sayangnya, lantaran bukti foto maupun dokumentasi yang terbatas, banyak pihak di Indonesia yang meragukan kebenarannya.
“Meskipun diragukan di negaranya sendiri, Clara Sumarwati tercatat di jurnal internasional sebagai perempuan Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak Everest,” demikian keterangan dalam unggahan akun media sosial @pembasmi.kehaluan.reall.
Kurangnya pengakuan publik membuat Clara harus menanggung beban berat. Ia disebut mengalami gangguan psikologis akibat polemik panjang seputar pencapaiannya. Kondisi itu membuatnya sempat dirawat di rumah sakit jiwa.
Kisah ini menyentuh banyak pihak, sebab keberhasilan Clara sebenarnya adalah sebuah pencapaian monumental yang semestinya bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Baca Juga:
Viral! Wanita Diduga Puan Asyik Party Tenteng Gelas, Netizen: Ngebir?
Viral Warga Geruduk RSUD Ujungberung, Farhan: Hanya Salah Paham
Reaksi Publik
Unggahan mengenai Clara Sumarwati di media sosial menuai banyak komentar dari warganet. Sebagian besar menilai ironi yang dialami Clara sebagai cermin betapa sulitnya seorang tokoh mendapatkan apresiasi di tanah air.
“Yakan biasa, kesuksesan seseorang diragukan di negaranya sendiri,” tulis seorang pengguna.
“Bener bener salah negara nih kita,” tulis @kebab***
“Udah diklarifikasi kok sama Everest Summiteers Association bahwa beliau memang tercatat pernah mendaki dan sampai puncak,” tulis @ibs***
Sementara netizen lainnya membagikan pengalaman pribadi saat mendaki Everest, menegaskan betapa ekstremnya tantangan di gunung tersebut, sehingga capaian Clara patut dihormati.
“Tahun lalu 2 temanku mendaki Everest, 22nya pingsan tp ada yg nolongin mulutnya lg tetesin air jeruk. Pas bangun 22nya halusinasi yg satu liat donald bebek di mana mana satunya lagi lihat Ultraman, tapi mereka berhasil. Begitu sampai bawah langsung msk rumah sakit di oksigen selama 1 minggu , abis oksigen lanjut lagi naik gunung Kailash yg kata dia gak kalah susah karena bebatuan semua, dan itu kata dia pencapaian tertinggi dia selama mencintai hobby mendaki, skr lg persiapan mau mendaki gunung KILIMANJARO Afrika thn depan,” tulis @shere***
(Hafidah Rismayanti/Budis)