BANDUNG,TM.ID: Beberapa jenis kuliner khas Bandung, baik makanan maupun minuman sudah masuk rekomendasi Taste Atlas.
Taste Atlas atau TasteAtlas adalah sebuah media yang mengulas mengenai makanan tradisional dengan resep lokal otentik, makanan tradisional dan restoran autentik dari seluruh dunia.
Situs yang didirikan pada tahun 2015 oleh jurnalis dan pengusaha Kroasia bernama Matija Babic inipun memuat ulasan dari kritikus makanan serta artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer.
Kuliner khas Bandung berhasil masuk daftar rekomendasi Taste Atlas. Kota Bandung menjadi satu di antara 10 kota di dunia dengan makanan tradisional terbaik di Asia.
Cukup membanggakan tentunya, bandung menjadi salah satu kota di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Kota Bandung dinobatkan sebagai salah satu kota dengan makanan tradisional terbaik di Asia versi TasteAtlas Awards 2021.
BACA JUGA: Pecinta Kuliner Harus Tahu, Ini Asal-usul Makanan Cuanki Khas Bandung
Makanan dan Minuman Khas Bandung Rekomendasi taste Atlas:
Makanan
Dari sekian banyak varian makanan atau minuman khas Bandung tersebut, batagor, mi kocok, kupat tahu, dan soto Bandung, tercatat sebagai makanan favorit. Di mana, skor tertinggi (4.5) jatuh ke Batagor dan Mie Kocok.
Minuman
Bukan hanya makanan, minuman khas bandung juga masuk ke dalam rekomendasi Taste Atlas yaitu, bajigur dan bandrek.
Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyambut bangga atas dinobatkannya Kota Bandung sebagai Kota terbaik di Asia untuk makanan tradisional.
“Semoga dengan masuknya Kota Bandung di daftar kota dengan kuliner terbaik di Asia bisa meningkatkan jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Bandung dan mencicipi langsung kuliner terbaiknya,” ujar Sandiaga Uno dalam akun Instagram Pesona Indonesia.
Hal ini pun menurut Sandiaga Uno dapat membuka lapangan kerja serta dapat mendorong proses pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Terbaru, Sandiaga Uno menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh peningkatan wisata perjalanan kuliner.
Menurut data BPS pada tahun 2020, kata Sandi, menunjukkan data 1,51 juta unit usaha mikro-kecil yang bergerak pada industri makanan.
Industri makanan ini menjadi kontributor terbesar pada skala usaha mikro-kecil. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya unsur kuliner dalam wisata Indonesia.
(Vini/Aak)