BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Abu Nawas yang pintar ternyata penuh dengan akal akalan dan cara untuk menjebak orang. Sebuah Kisah menceritakan ketika Abu Nawas tanam kentang di bantu raja dan berhasil panen tanpa harus mengurusi ladang nya.
Suatu hari, Abu Nawas terseret sebuah kasus sehingga dirinya terpaksa harus ditahan oleh pihak penegak hukum kerajaan. Ia harus mendekam di penjara untuk beberapa hari selama penyelidikan kasus tersebut selesai.
Saat itu sedang memasuki musim bertanam kentang. Sama seperti warga lainnya, Abu Nawas juga turut menanam di ladang miliknya.
Apesnya Abu Nawas, ia harus ditahan. Ia ditangkap secara tiba tiba saat ia sedang mencangkul lahan nya. Seketika ia didatangi beberapa prajurit yang langsung menyeret nya ke penjara tanpa alasan yang jelas.
“Mengapa kalian memasukan ku ke penjara?” tanya Abu Nawas.
“Kami hanya menjalankan perintah raja” jawab para prajurit.
“Tapi apa salahku sehingga aku dimasukkan kedalam penjara?” Abu Nawas masih mencoba mencari tahu alasan kenapa ia ditahan.
“Sudah diam saja disitu, kau hanya sementara ditahan, paling beberapa bulan lagi kau akan di bebaskan” jawab prajurit.
“Beberapa bulan?”, Abu Nawas terkaget.
Mendengar hal itu pun Abu Nawas kepikiran kondisi lahan nya. Ia belum selesai mencangkul lahan milikinya. Lahan itu perlu digali dan dibalikan tanahnya dengan cara dicangkul sebelum kentang kentang ditanam.
Namun masalahnya, musim tanam tidak lama, dan ia harus segera menanam kentang kentang itu.
“Jika aku ditahan dalam penjara ini, maka aku tidak akan sempat untuk menanam kentang, sementara musim tanam tidak lama” pikir Abu Nawas.
Ia memikirkan bagaimana caranya untuk menanam kentang, sementara dirinya harus ditahan di dalam penjara. Sedangkan, istrinya tidak akan sanggup untuk mencangkul ladang itu.
Musim Tanam Kentang
Ladan Abu Nawas sangat luas, bahkan Abu Nawas saja memerlukan waktu 5 hari untuk mencangkul seluruh bagiannya.
Para Tetangga Abu Nawas pun kemungkinan tidak ada yang bisa membantunya, karena mereka juga sibuk mencangkul ladang mereka masing masing.
“Bagaimana ini, kalau aku disini terus, aku akan melewatkan musim tanam tahun ini” Abu Nawas makin khawatir.
Pasalnya musim tanam kentang hanya setahun sekali. Hasil panen ini juga untuk keberlangsungan hidup nya selama setahun kedepan, akan gawat jika Abu Nawas melewatkan nya.
Abu Nawas pun memikirkan jalan keluar agar bisa menanam kentangnya. Ia melamun seharian hingga tidak makan dan tidak tidur.
Keesokan hari nya Abu Nawas telah mendapatkan jalan keluar. Ia pun memanggil seorang penjaga penjara.
“Bisakah aku meminta tolong?” kata Abu Nawas kepada seorang penjaga.
“Apa yang kau perlukan?
“Aku ingin menulis surat untuk istriku, dia pasti cemas. Aku hanya ingin sebuah pena dan selembar kertas,” jawab Abu Nawas.
Mendengar permintaan Abu Nawas, sang penjaga pun langsung melaporkannya pada raja. Raja pun mengizinkan Abu Nawas untuk menulis surat. Ia pun menyediakan apa yang Abu Nawas minta.
Akhirnya Abu Nawas pun menulis sebuah surat untuk istrinya. Ia pun Kembali meminta tolong pada penjaga penjara itu.
“Boleh kah aku meminta pertolonganmu lagi?”
“Apa yang kau igninkan Abu Nawas?”
“Aku ingin meminta tolong untuk kirimkan surat ku ini pada istriku. Namun tolong langsung berikan pada istriku, dan jangan sampai ada orang lain yang tahu, apalagi raja” kata Abu Nawas.
BACA JUGA:
Cerita 1001 Malam: Isi Rumahnya dengan 8 Domba, Solusi Nyeleneh Abu Nawas Ini Justru Menjadi Berkah!
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Jawab Pertanyaan Aneh Sang Raja
“Mengapa tidak boleh ada yang tau?” tanya sang penjaga.
“Ini rahasia besar” kata Abu Nawas.
Sang penjaga itu pun melaporkan permintaan itu pada sang raja. Mendengar hal itu, raja jadi penasaran, kenapa sampai tidak boleh ada yang tahu.
Raja pun akhirnya membuka surat itu dan membacanya. Ia pun seketika kaget dan segera memanggil seluruh pengawal Kerajaan untuk berkumpul.
Surat Abu Nawas
Abu Nawas menulis dalam suratnya “Wahai istriku, aku saat ini sedang di tahan di penjara. Aku hanya ingin mengingatkan jangan sekali kali engkau menggali dan mncangkul ladang kita, karena aku menyembunyikan harta karun yang dicari cari raja serta sejumlah senjata berbaya di ladang itu”.
Raja pun langsung memerintahkan seluruh pengawalnya untuk menggali ladang itu dan memeriksa nya.
Sang istri kaget ketika di pagi buta, ia melihat puluhan pengawal Kerajaan tengah mencangkuli seluruh ladang miliknya. Namun ia berpikir mungkin suaminya lah yang telah menyuruh pengawal itu menggarap ladang. Itu karena memang istrinya tahu bahwa Abu Nawas sangat dekat dengan raja.
Istri Abu Nawas pun membiarkan para pengawal menggali dan mencangkuli seluruh sudut ladang milik mereka.
Sang istri belum tahu kalau saat itu Abu Nawas sedang di tahan di penjara. Ia juga tidak menerima surat dari Abu Nawas, karena sang raja menyuruh penjaga untuk tidak menyerahkan surat Abu Nawas pada istrinya.
Setelah mereka menggali tiap sudut ladang, para pengawal tidak menemukan harta karun maupun senjata yang Abu Nawas katakan dalam suratnya.
Sang raja yang menerima laporan itu pun tertawa. “Sepertinya kita dikerjai oleh Abu Nawas” kata raja pada pengawalnya.
Keesokan harinya Abu Nawas meminta tolong Kembali pada penjaga untuk mengirimkan surat kepada istrinya.
Sang raja yang tidak mau lagi dikerjai mengatakan penjaga tersebut untuk langsung mengirimkan surat itu pada istrinya.
Sang istri pun menerima surat Abu Nawas. Abu Nawas menyampaikan dalam suratnya “Sekarang kau bisa mulai menanam kentang itu karena lahan nya telah dicangkul”.
Sang istri kemudian berpikiran bahwa suaminya sangat hebat, bahkan bisa menyuruh pengawal Kerajaan untuk mencangkuli lahan nya.
Sementara sang raja hanya geleng geleng. Raja menyadari bahwa dirinya dikerjai agar membantu mencangkuli lahan miliki Abu Nawas sehingga bisa ditanami kentang.
(Raidi/Aak)