BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – CEO Ducati, Claudio Domenicali, akhirnya angkat bicara terkait insiden kecelakaan yang menimpa Marc Marquez pada MotoGP Spanyol akhir pekan lalu.
Domenicali menyebut bahwa penyebab utama terjatuhnya pembalap Gresini Racing tersebut adalah rasa percaya diri yang berlebihan, sejalan dengan pengakuan Marquez sendiri.
Marquez mengalami kecelakaan di Lap ke-3 saat balapan di Sirkuit Jerez, yang membuatnya hanya mampu finis di posisi ke-12. Ia kembali ke lintasan dengan kondisi motor yang mengalami kerusakan di bagian belakang, dan harus puas kehilangan poin penting dalam perebutan posisi puncak klasemen.
“Marc luar biasa, dia mengendarai dengan sangat baik. Sesekali dia membuat beberapa kesalahan kecil karena terlalu percaya diri. Namun, dia menunjukkan bahwa dia benar-benar menguasai motornya. Katakan saja, sesekali kesalahan kecil bisa terjadi. Semoga kita bisa baik-baik saja dengan itu untuk sementara waktu,” ungkap Domenicali kepada GPOne, dikutip Minggu (4/5/2025).
Marquez pun mengakui bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh keputusannya untuk tetap bertahan di jalur meskipun kondisi tikungan kiri tidak memungkinkan.
“Itu adalah kecelakaan pertama musim ini di tikungan kiri. Saya percaya pada diri sendiri dan berkata ‘Oke, saya akan bertahan’, tapi ternyata tidak memungkinkan,” kata Marquez.
Dengan hasil di Jerez, Marc kini tertinggal satu poin dari sang kakak, Alex Marquez, yang justru tampil impresif dan keluar sebagai pemenang. Kemenangan Alex di Jerez menandai kemenangan ke-22 beruntun Ducati di MotoGP, menyamai rekor milik Honda.
Baca Juga:
Marquez Kuasai Sprint MotoGP Thailand 2025, Pimpin Klasemen Sementara
Ducati kini membidik kemenangan ke-23 di seri berikutnya di Le Mans, Prancis, dan menjadi favorit kuat untuk memecahkan rekor tersebut.
Sementara itu, performa Pecco Bagnaia masih menjadi perhatian. Meski berhasil naik podium di Jerez, juara dunia bertahan itu masih tertinggal 20 poin dari Alex Marquez.
Menurut Domenicali, Bagnaia belum mendapatkan rasa percaya diri penuh terhadap motornya, terutama saat melakukan manuver menyalip seperti yang ia lakukan musim lalu.
“Sayangnya, motornya tidak memberinya perasaan yang diinginkannya untuk menyalip seperti yang biasa dilakukannya tahun lalu. Mereka sedang berupaya menyelesaikan situasi tersebut,” ujar Domenicali.
Dengan persaingan yang semakin sengit di klasemen dan Ducati dalam performa puncak, seri Le Mans akhir pekan depan diprediksi akan menjadi momen krusial dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2025.
(Budis)