BANDUNG,TM.ID: Shalat hajat dalam Mazhab Syafi’i merupakan salah satu shalat sunnah yang dikerjakan saat seseorang memiliki hajat tertentu, baik hajat yang berkaitan dengan agama maupun duniawi.
Shalat hajat ini merupakan salah satu bentuk munajat seorang hamba kepada Allah swt. Dilakukan dalam bentuk dua rakaat atau bisa juga sebanyak 12 rakaat. Berikut ini adalah tata cara melaksanakan shalat ini sesuai dengan Mazhab Syafi’i:
Niat
Sebelum memulai, mulailah dengan berniat melaksanakan sunnah hajat dengan niat sebagai berikut:
اُصَليْ سُنةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
(saya shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah)
Pelaksanaan Shalat
- Bacaan Takbiratul Ihram
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca Ayat Kursi
- Membaca Surat Al-Ikhlas atau surat pendek lainnya
- Melanjutkan gerakan-gerakan shalat hingga tasyahud dan salam
BACA JUGA: Amalan dan Doa Malam Nisfu Syaban, Lengkap dengan Arti!
Doa Setelah Shalat
Doa-doa warid dan hajat yang dibaca setelah shalat hajat ini adalah doa yang menyatakan kebutuhan dan hajat pribadi seseorang kepada Allah swt. Berikut ini adalah salah satu contoh doa yang disebutkan oleh para ulama yang dilansir dari NuOnline :
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana.
Selesai shalat dua rakaat, seseorang juga dianjurkan untuk bershalawat dan membaca doa di atas. Setelah itu ia membaca doa Rasulullah saw sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,
Setelah itu, orang yang sedang memiliki hajat melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”
(Kaje/Usk)