BANDUNG,TM.ID: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar), Vini Andiani Dewi menyatakan, upaya paling efektif dalam mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan menerapkan gerakan 3 M plus.
“Paling penting adalah gerakan 3M plus, yaitu menutup tempat air, menguras dan melakukan daur ulang benda bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk. Ketika kita melaksanakan gerakan 3M Plus, bukan saja nyamuk Aedes Aegypti tetapi juga membersihkan lingkungan,” kata Vini saat acara Bewara Jawa Barat (BEJA) di Kota Bandung, Jumat (8/3/2024).
Vini mengimbau, masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Ketika pergantian musim, dari kemarau ke hujan akan terjadi peningkatan DBD,” jelasnya.
Vini juga mengatakan, genangan air di tempat-tempat bekas seperti bekas kemasan makanan dan tempat yang berpotensi menampung air akan banyak saat masa peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
“Kondisinya berbeda, jika musim hujan. Dimana, musim hujan air terus mengalir, tidak ada air tergenang yang biasa dijadikan tempat nyamuk bertelur,” ungkapnya.
BACA JUGA: Menkes: Dunia Mengakui Nyamuk Wolbachia Mampu Tekan Laju Kasus DBD
Selain itu, Vini mengaku, program nyamuk wolbacia untuk menekan kasus DBD belum berjalan efektif. Hal tersebut karena persentase nyamuk wolbachia masih di bawah 60 persen.
Vini menyebutkan, program ujicoba nyamuk wolbachia di Ujungberung baru menyentuh angka 16 persen. Menurut Vini, dengan angka tersebut belum cukup untuk memebrikan dampak yang signifikan dalam menekan kasus DBD.
“Ujicobanya baru September di Ujungberung. Persentasenya baru 16 persen. Kalau sudah di atas 60 persen wolbachia-nya, bisa efektif. Paling cepat tahun depan,” ungkapnya.
(Budis)