BALI,TM.ID: Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata Bali mulai membuka pendaftaran mudik gratis untuk 400 orang warga Banyuwangi yang ada di Pulau Dewata dalam rangka merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Baru hari ini dibuka, kemarin yang sudah antre seperti pesan duluan sudah lumayan. Kuotanya 400 penumpang, satu bus 50 orang, ada 8 bus, (kuota) sepeda motornya 60, dua truk,” kata Sekjen Ikawangi Dewata Bali Lulut Joni Prasojo, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan mudik gratis ini merupakan kegiatan rutin yang difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi melalui Paguyuban Ikawangi agar pemudik asal Banyuwangi dapat pulang kampung dengan aman dan nyaman.
Adapun peserta yang dapat mengikuti mudik adalah masyarakat umum, terutama anggota Ikawangi, dengan mengumpulkan persyaratan berupa KTP dan foto Kartu Tanda Anggota (KTA) Ikawangi Dewata Bali.
Lulut menjelaskan untuk masyarakat yang sudah terdaftar nantinya akan diberangkatkan pada Rabu 19 April 2023 dari tiga titik kumpul yaitu Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Gianyar, dan Tabanan.
“Pusatnya di Renon ada tujuh bus, satu lagi dari Gianyar, dan untuk di Tabanan menunggu saja dijemput. Kalau turunnya di sepanjang jalur bus, tidak harus di terminal, cuma yang tadi di terminal itu untuk yang bawa sepeda motor,” jelasnya.
Berkaca dari program yang sama di tahun sebelumnya, Lulut melihat sebagian besar pemudik berhenti di Banyuwangi kota, Rogojampi, dan Genteng. Namun tak sedikit yang turun di kecamatan lain.
BACA JUGA: BBPOM Telusuri Keracunan Massal di Kotawaringin Timur, 1 Orang Tewas
Ia melihat antusias warga Banyuwangi tahun ini lebih tinggi, terlihat dari puluhan calon pemudik yang sudah menghubungi pihaknya pada hari pertama pendaftaran. Bahkan warga dari Surabaya, Malang, dan Lumajang, turut bertanya soal mudik gratis tersebut.
Tahun 2022 sebanyak 350 orang diberangkatkan dan saat itu Lulut mengakui bahwa terdapat beberapa kendala seperti pendingin bus yang rusak dan kemacetan akibat arus mudik.
Karena itu tahun ini telah disiapkan bus dengan kualitas yang lebih baik dan disediakan makanan bagi pemudik sebagai antisipasi kemacetan di tengah waktu berbuka puasa.
“Nanti dapat kudapan, umpamanya yang puasa bisa buka puasa, karena pengalaman sebelumnya mengantre di Gilimanuk itu bisa sampai Maghrib baru nyeberang. (Fasilitas) satu bus full pendingin, satu orang satu kursi diusahakan tidak ada yang dipangku,” ujarnya.
Dengan adanya fasilitas tersebut, ia berharap pemudik dapat pulang dan merayakan Idul fitri dengan aman dan nyaman.
“(Dapat) mengurangi angka kecelakaan, saya berharap para pemudik bisa bertemu dengan keluarganya dengan kondisi sehat walafiat. Bisa silaturahmi, sungkem dengan para orang tua dan saudara-saudara di Banyuwangi,” ujarnya.
(Dist)