BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Ketahui tata cara shalat sunat khusuf atau gerhana, seperti akan dibahas dengan singkat dan jelas dalam artikel ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gerhana bulan total disertai fenomena ‘Blood Moon’ akan terjadi nanti malam antara tanggal 7-8 (Minggu-Senin) September 2025.
Untuk wilayah Jawa Barat, bulan akan mulai memasuki bayangan bumi pada jam 22.26 WIB. Lalu, bulan akan tertutup sempurna pada jam 01.11 WIB dini hari, dan bulan akan tampak utuh lagi pada jam 3.56 WIB.
Mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, bagi umat Islam, gerhana bulan bukanlah peristiwa alam biasa.
Fenomena alam ini adalah tanda kebesaran Allah SWT yang mengajak hamba-Nya untuk kembali mengingat kuasa sang Pencipta.
Sebagai bentuk respon atas fenomena ini, Islam menganjurkan sebuah ibadah khusus yang disebut Shalat Khusuf (shalat gerhana bulan).
Hukum dan Tingkatan Shalat Khusuf (Gerhana)
Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain, hukum melaksanakan shalat Khusuf adalah sunnah muakkadah—sunnah yang sangat dianjurkan. Pelaksanaannya mirip dengan shalat sunnah biasa, namun dengan perbedaan pada jumlah rukuk dan sujud dalam setiap rakaat.
Syekh Nawawi menjelaskan tiga tingkatan dalam melaksanakan shalat ini:
- Tingkat Minimal: Dua rakaat seperti shalat sunnah Zuhur.
- Tingkat Pertengahan: Dua rakaat dengan dua kali rukuk dan dua kali sujud dalam setiap rakaatnya.
- Tingkat Sempurna: Sama seperti tingkat pertengahan, namun ditambah dengan membaca surat-surat panjang (seperti Al-Baqarah, Ali Imran, dll) setelah Al-Fatihah, dengan durasi rukuk dan sujud yang disesuaikan dengan panjangnya bacaan.
Tata Cara Shalat Khusuf (Tingkat Pertengahan)
Berikut adalah panduan lengkap tata cara shalat gerhana bulan tingkat pertengahan:
Rakaat Pertama:
- Niat dan Takbiratul Ihram
- Lafal niat: أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
- (Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ)
- Artinya: “Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”
- Membaca doa Iftitah.
- Membaca Ta’awudz, Surat Al-Fatihah, lalu surat panjang (dibaca dengan lantang/jahr).
- Melakukan rukuk pertama yang lama.
- I’tidal (bangkit dari rukuk).
- Membaca Surat Al-Fatihah kembali.
- Membaca surat yang lebih pendek dari sebelumnya.
- Melakukan rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama).
- I’tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
Rakaat Kedua:
- Berdiri untuk rakaat kedua.
- Tata caranya sama persis dengan rakaat pertama, namun bacaan suratnya lebih pendek dari rakaat pertama.
- Setelah sujud kedua, duduk untuk Tasyahud Akhir.
- Salam.
Dengan demikian, esensi shalat sunat gerhana bulan serupa dengan shalat sunnah pada umumnya. Keunikan utamanya terletak pada penambahan siklus rukuk dan sujud dalam setiap rakaat, yang menjadikannya ibadah yang khusyuk dan penuh makna. Wallahu a‘lam.
(Aak)