BANDUNG,TM.ID: Dry text kini menjadi istilah yang tengah trend di kalangan generasi Z, terutama dalam dunia maya. Fenomena ini menggambarkan situasi di mana pesan yang kamu terima atau terkirim terasa terlalu singkat, dingin, atau topik pembicaraan tidak berkembang. Individu yang seringkali melakukan ini namanya dry texter.
Terutama ketika berhadapan dengan gebetan atau orang terdekat, percakapan terasa hambar dan topik yang diangkat terasa stuck. Bagi yang mengalaminya, rasa lelah dan bosan seringkali muncul saat berhadapan dengan dry texter. Kami akan memberimu saran agar terhindar dari situasi ini.
Kenali Topik Percakapan
Ketika sedang melakukan texting, penting untuk mengetahui arah percakapan. Untuk menghindari dry text membutuhkan kecerdasan dalam mengembangkan topik pembicaraan. Mulailah dengan membahas hal-hal umum, seperti aktivitas harian atau kejadian menarik.
Pahami Gaya Komunikasi Lawan Bicara
Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Beberapa lebih nyaman berbicara melalui telepon daripada text. Jika lawan bicaramu cenderung demikian, sebaiknya sesuaikan dan tak perlu memaksakan percakapan melalui pesan text.
Aktif dalam Percakapan
Untuk menghindari dry text, penting untuk tetap aktif dalam percakapan. Jauhi kecenderungan membalas pesan hanya dengan satu kata. Cobalah untuk mengembangkan jawaban agar percakapan tetap segar. Tanyakan beberapa pertanyaan terkait minat atau kegiatan lawan bicaramu.
BACA JUGA: Arti Istilah Dry Text yang Sering Digunakan di Medsos
Respons Cepat
Topik percakapan dapat terasa kering jika kamu terlalu lama merespon pesan lawan bicaramu. Usahakan untuk merespon secepat mungkin agar percakapan tetap hidup. Hal ini menunjukkan upaya kamu untuk membangun komunikasi yang berarti.
Ekspresif dalam Texting
Ekspresi dalam texting adalah kunci untuk menghindari situasi ini. Menunjukkan ekspresi melalui emoji dapat membuat pesan terasa lebih menyenangkan. Ketika kehabisan ide, tambahkan emoji untuk memberikan sentuhan keceriaan pada percakapan.
(Kaje/Usk)