BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bersyukur bukan hanya sekadar ucapan lisan, tetapi juga harus diwujudkan dalam bentuk kepatuhan terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sebagai hamba Allah, diwajibkan untuk senantiasa bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan, baik berupa kesehatan, rezeki, keluarga, maupun kesempatan untuk terus meniti jalan kebenaran dalam Islam.
Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Namun, sebagai Muslim, harus selalu yakin bahwa di balik setiap ujian terdapat hikmah yang besar. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 216:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Seperti diungkapkan oleh KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi saat ceramahnya yang diunggah ulang oleh akun YouTube Asy-Syifaa Tv Official, penting untuk selalu berpikiran positif dan meyakini bahwa segala yang terjadi dalam hidup ini adalah bagian dari skenario terbaik yang telah Allah rancang untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
Anugerah Allah yang Harus Disyukuri
Anugerah Allah datang dalam berbagai bentuk, baik yang tampak secara fisik maupun yang bersifat spiritual. Beberapa di antaranya adalah:
- Nikmat Iman dan Islam: Keimanan adalah anugerah terbesar yang harus kita jaga dan bersyukur. Tanpa iman, manusia akan kehilangan arah dalam menjalani kehidupan.
- Nikmat Kesehatan: Kesehatan adalah aset yang sangat berharga patut untuk bersyukur. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalankan ibadah dengan optimal dan beraktivitas dengan baik.
- Nikmat Ilmu: Ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu duniawi, adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
- Nikmat Kehidupan: Setiap hari yang diberikan kepada kita adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan.
Peran Ulama dalam Menjaga Keimanan Umat
Ulama adalah pewaris para nabi. Mereka memiliki tugas mulia dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan membimbing umat agar tetap berada di jalan yang benar.
Dalam ceramahnya KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi juga mengungkapkan beberapa poin mengani peran dari seorang ulama.
Peran ulama dalam kehidupan umat Islam sangatlah besar, di antaranya:
- Sebagai Penyampai Ilmu: Ulama mengajarkan Al-Qur’an, hadis, serta berbagai ilmu keislaman yang menjadi pedoman hidup umat.
- Sebagai Pembimbing Moral dan Akhlak: Ulama tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam berakhlak mulia.
- Sebagai Perekat Persatuan Umat: Di tengah perbedaan pendapat yang ada dalam masyarakat, ulama berperan untuk menyatukan umat agar tidak terpecah belah.
BACA JUGA:
Imam Al-Ghazali dan Sederet Ujian Hidup Seorang Ulama Besar
Ulama NU KH Musthofa Aqil Siroj dari Cirebon Dukung Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie
Meneladani Rasulullah SAW dan Para Ulama
Rasulullah SAW adalah teladan utama bagi umat Islam. Akhlak beliau yang mulia menjadi inspirasi bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan.
Kita juga diperintahkan untuk menghormati dan mengikuti jejak ulama yang istiqomah dalam menyebarkan ajaran Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya peran ulama dalam menjaga agama ini tetap tegak dan lestari. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa menimba ilmu dari mereka dan mengikuti bimbingan yang mereka berikan.
Di era modern seperti sekarang, tantangan dalam menjaga akhlak sangatlah besar. Arus informasi yang begitu deras melalui media sosial sering kali membawa dampak negatif bagi moral generasi muda.
Oleh karena itu, diperlukan peran ulama dan lembaga pendidikan Islam untuk membina karakter umat agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.
Salah satu solusi dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia adalah dengan menghidupkan kembali tradisi majelis ilmu dan taklim. Dengan menghadiri kajian-kajian Islam, kita dapat memperkuat keimanan dan memperdalam pemahaman agama.
Selain itu, lingkungan yang baik juga menjadi faktor penting dalam membentuk karakter seseorang. Oleh sebab itu, kita harus memilih pergaulan yang dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Menjaga Persatuan Umat Islam
Persatuan dalam Islam adalah kunci kekuatan umat. Allah SWT berfirman:
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali Imran: 103)
Ulama memiliki peran penting dalam menjaga persatuan umat Islam. Dengan ilmu dan kebijaksanaan mereka, ulama dapat menjadi jembatan yang menyatukan berbagai kelompok dalam Islam agar tetap berada dalam ukhuwah Islamiyah.
Sebagai umat Muslim, kita juga harus berperan aktif dalam menjaga persatuan ini dengan cara:
- Menghindari fitnah dan berita bohong yang dapat memecah belah umat.
- Bersikap toleran terhadap perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyah (cabang agama) yang tidak menyangkut akidah.
- Mendukung dakwah yang bersifat membangun dan menghindari provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)