JAKARTA, TM.ID: Aliansi buruh mengungkapkan rasa kekecewaan dan kemarahannya akibat petinggi mereka yang menunjukkan dukungan untuk Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Pasalnya, Ganjar adalah kader dari PDIP, yang mana merupakan partai pendukung Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Omnibus Law.
Bukti petinggi serikat dan Partai Buruh mendukung Gubernur Jawa Tengah itu yang maju di pertarungan 2024, dari foto dan video yang beredar di media sosial.
Pertemuan itu ada yang dilakukan, seusai mereka menggelar demonstrasi dalam rangka Hari Buruh 2023, yang salah satunya mendesak Omnibus Law dicabut.
Mereka melakukan demonstrasi pada hari peringatan May Day 2023, pada Senin 91/5/2023). Lalu, pada sore harinya masyarakat mendapati bahwa Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Partai Buruh justru bertemu dengan Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Viral! Isu Perusahaan di Cikarang Sodorkan Syarat Sesat untuk Perpanjang Kontrak
Dari unggahan video di media sosial, petingi KSPSI berteriak “Ganjar Presiden” saat menyambut kedatangan Capres yang diusung ole partai berlogo banteng moncong putih itu. Akan tetapi, buruh yang lain menegaskan, agenda itu dilakukan di luar acara resmi saat Hari Buruh 2023.
“Kalau dari sisi resmi, dari rundown yang kami terima dari KSPSI, tidak ada pertemuan dengan pak Ganjar,” ucap Presiden Assosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, Selasa (2/5/2023).
Tak hanya itu, Mirah menegaskan, para buruh telah kecewa melihat foto dan video yang menampilkan dukungan untuk Ganjar. Mereka yang getir mencabut Omnibus Law, tetapi harus diperlihatkan dengan pertemuan dengan Capres yang diusung partai pendukung UU Cipta Kerja tersebut.
Satu, mereka kecewa ketika melihat foto yang beredar. Memang luar biasa dampak foto, video, gambar, bisa menterjemahkan yang sangat-sangat liar gitu ya, antara foto dengan narasi itu luar biasa. Jadi orang kan Lihat secara visual ada di sana para pimpinan buruhnya, mereka Langsung menyatakan kekecewaan,” tutur Mirah Sumirat.
“Karena apa? mau nggak mau Pak Ganjar ini kan memang didukung oleh PDIP ya dalam hal ini, notabene memang setuju dengan undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law,” ujar Mirah Sumirat.
“Tidak bisa dipisahkan bahwa ‘kami hanya mendukung capresnya saja, partai politiknya tidak’, ya nggak bisa gitu loh. Kan ada statement-statement seperti itu ya, bahwa ‘kami hanya mendukung capresnya saja kok, sebagai pribadinya saja kok, sedangkan partainya tidak’ ya nggak bisa gitu, nggak bisa dipisahkan,” katanya menambahkan.
Mirah menjelaskan, bagaimana pun merupakan Kader PDIP, yang diusung menjadi Capres untuk disiapkan pada Pilpres 2024 mendatang. Sehingga. kedua hal tadi tak bisa dipisahkan.
“Artinya, Pak ganjar didukung oleh PDIP yang notabene sangat mendukung undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, kemudian foto-foto itu beredar, video juga, dilihat oleh seluruh anggota yang notabene dalam hal ini buruh di akar rumput, mereka Langsung syok, mereka Langsung ada yang marah, ada yang kecewa, ada yang bilang saya mau balik kanan, mereka speechless, hopeless, dan lain sebagainya,” katanya.
“Akhirnya mereka ada yang menyatakan ‘ini kami disalahgunakan saja. kami dimanfaatkan saja, yang enak mereka-mereka aja’. Ada statement-statement itu,” ucapnya.
“Kalau menurut saya ini hal yang wajar dan lumrah, karena ekspektasi harapan mereka bahwasanya dari dulu selalu menyampaikan tolak Omnibus Law, tolak UU Cipta Kerja, tapi kenyataannya mereka ada di satu meja, saya kira ini membuat ‘satu peristiwa’ yang sangat-sangat mengecewakan bagi para akar rumput, anggota kami yang dari Sabang sampai Merauke,” tutur Mirah Sumirat dikutip dari Youtube Hersubeno Point, pada Kamis (4/5/2023).
BACA JUGA: May Day di Depan DPR, Eggi Sudjana: Bukan Kepentingan Partai Buruh!
(Saepul/Dist)