BANDUNG,TM.ID: Terkait program hunian murah, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan kabar gembira bbagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Ema mengatakan, bagi masyarakat yang masuk MBR atau Masyarakat Berkemampuan Rendah dengan pendapatan Rp4 juta dan maksimal 8 juta, dipersilahkan untuk segera mendaftarkan diri.
“ASN saja gak jadi masalah mereka juga mungkin penghasilannya 4 juta bisa masuk, untuk pegawai-pegawai non pemerintah itu yang lebih di harapkan jadi silahkan berbondong-bondong untuk memanfaatkan peluang ini.” Kata Ema ketika di temui di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (31/7/2023).
Ema berharap jika program hunian murah ini berhasil, maka Pemkot Bandung bisa bergerak untuk titik yang lainnya. Program ini merupakan hasil kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Namun mereka harus melihat dulu kepastian dari pasar, pasar yang memang di hitung bahwa mereka layak untuk jadi penghuni disana, itu juga cicilannya yang saya tahu cukup murah kurang lebih Rp. 1.250.000 jadi silahkan di manfaatkan supaya ini berhasil.” Katanya.
Meskipun lahan ini milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bukan milik Pemkot Bandung, kata Ema, tetapi pihaknya mempunyai kebanggaan tersendiri.
“Kita sudah pikirkan itu juga harus jadi perumahan rakyat tapi tentunya harus jadi vertikal karena sudah tidak mungkin jadi horizontal, karna lahan kita sangat terbatas,” ujarnya.
Selain program revitalisasi lahan milik Pemkot Bandung di jalan Jakarta Kota Bandung, ada pula revitalisasi di daerah Rancacili yang sedang dibangun dan sedang dalam tahap finalisasi.
“Kami ingin cepat selesai supaya tidak ada ganjalan lagi. Kasihan mereka sudah tiga tahun yang tadinya sudah dapat hunian, walaupun itu garansi bahwa mereka tetap akan jadi prioritas tapi ini terlalu lama,” ujar Ema.
Lanjutnya, Pemkot terus mendorong DPKP supaya mengakselerasi program tersebut. Ia bergarap segala kendala di lapangan bisa diatasi karena kepentingan masyarakat lebih penting.
“Bukan untuk mengedepankan saya kuat, saya tidak kuat, kita jangan bicara seperti itu. Kita sok apapun juga kita sudah terbuka, ada tidak tujuan kita untuk keburukan? Kan tidak ada, untuk kebaikan masyarakat di sana juga,” tegasnya.
(Rizky Iman/Aak)