BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Garut kembali jadi sorotan setelah Bupati Abdusy Syakur Amin menyampaikan keprihatinan mendalam terkait turunnya angka partisipasi sekolah di wilayahnya.
Hal itu diungkapkan dalam momen penandatanganan komitmen bersama mendukung pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Pelajaran 2025/2026, yang berlangsung di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Bupati Syakur menyebut bahwa agenda ini bukan sekadar administratif, tetapi sekaligus menjadi peluang strategis untuk membangkitkan semangat para siswa dan orang tua agar tak putus sekolah. Ia dengan tegas mengatakan:
“Dari tadi juga saya sampaikan bahwa ada kecenderungan orang itu tidak melanjutkan sekolahnya. Ini yang harus kita pecahkan solusinya supaya tidak terjadi seperti itu lagi. Kami berharap dari tahun ke tahun tetap naik,” ucapnya mengutip dari RRI pada Senin (16/6/2025).
Pernyataan ini tak datang tanpa alasan. Dalam pidatonya, Bupati juga memaparkan data pertumbuhan penduduk di Garut yang cukup signifikan.
Setiap tahun, angka kelahiran rata-rata mencapai lebih dari 50 ribu jiwa. Sayangnya, lonjakan populasi ini tidak diimbangi dengan ketersediaan lembaga pendidikan yang memadai.
Baca Juga:
Status Verifikasi Pendaftar SPMB Jabar 2025 “Sedang Diperiksa” Maksudnya Apa?
Langkah serius pemerintah soal SPMB
“Jumlah SD di Garut ada sekitar 1.600 satuan pendidikan. Tapi SMP-nya hanya sekitar 400-an. Ini fakta di lapangan yang menuntut perhatian serius pemerintah dalam pembangunan bidang pendidikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa SPMB menjadi momen penting untuk menunjukkan keseriusan pemerintah daerah, terutama dalam menyediakan pendidikan yang inklusif dan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.
Selain itu, Bupati Syakur juga menekankan bahwa sistem penerimaan siswa baru harus berjalan dengan bersih, adil, dan transparan. Hal ini sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan di Garut.
“Jadi tidak ada praktik-praktik yang tidak semestinya dalam proses ini dalam sistem penerimaan siswa baru. Jadi berjalan dengan transparan, adil, fair, kemudian juga objektif sehingga masyarakat merasa diperlakukan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dinas pendidikan, kepala sekolah, hingga tokoh masyarakat yang turut memberikan dukungan terhadap komitmen Pemkab Garut dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)