BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menindaklanjuti hasil giat Bedas Ngaleuweung V, Bupati Bandung menekankan pentingnya data jumlah pohon yang ada di wilayah Kabupaten Bandung.
Kegiatan Bedas Ngaleuweung V sekaligus Saresehan Lingkungan Tahun 2024 berlangsung di Taman Keanekaragaman Hayati Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu (19/6/2024).
Untuk kepentingan data terbaru jumlah pohon tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna menginstruksikan Sekda Kabupaten Bandung dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera membentuk tim.
Tim itu berasal dari beberapa narasumber yang hadir pada kegiatan Bedas Ngaleuweung tersebut, kemudian dibuatkan MoU supaya mereka terakomodasi.
Ia pun kembali menegaskan soal pentingnya data jumlah pohon di Kabupaten Bandung, terkait pengaruhnya terhadap netralisasi karbondioksida serta produksi oksigen alami.
“Kemudian, menyedot karbon dioksidanya berapa, nanti sudah bisa dihitung karena ada alatnya. Ini harus sudah betul-betul siap alatnya,” tegas Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Dadang menyebutkan ada alat yang bisa mengecek berapa pohon yang bisa menyedot karbon dioksida. Berapa banyak mampu mengeluarkan oksigen.
“Mari kita fokuskan dari beberapa potensi dan inovasi yang sudah ada ini, diedukasi kepada masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Bedas Ngaleuweung IV: 30.000 Pohon Ditanam Serentak di Kabupaten Bandung
Maksimalkan Pengelolaan Lingkungan
Ia berharap dapat menggali potensi yang ada di lingkungan sekitar. Apalagi dengan berkolaborasi, akan lebih mudah dalam mengatasi segala persoalan.
Menurutnya, akan sangat bahagia warga Kabupaten Bandung apabila mempunyai sumber daya alam yang sangat luar biasa.
“Persoalan nanti bisa jadi tempat wisata, itu bagian daripada manfaat. Jangan fokus ke sana dulu, tapi bagaimana mengelola lingkungan ini secara maksimal,” katanya.
Untuk itu, Bupati setiap melaksanakan kegiatan Rembug Bedas, kepada para kepala desa untuk segera membuatkan kajian.
“Kenapa? Dari kajian itulah, kita bisa menentukan apa yang harus kita lakukan,” katanya.
Ia pun merasa yakin kalau hal ini bisa maksimal dalam pengerjaannya, yang sekaligus dapat mengurangi angka pengangguran.
“Pecinta lingkungan sudah banyak, aktivis lingkungan sudah banyak. Kalau berkolaborasi, kita bisa berunding dan berbagi tugas per wilayah. Apalagi di Kabupaten Bandung ada 600 komunitas,” katanya.
Ia berharap implementasi pada malam ini pada giat Bedas Ngaleuweung V, dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan, Kepala DLH untuk segera melakukan MoU dengan salah satu lembaga resmi dan kantornya di Batam.
“Karena saya Wakil Ketua Umum Apkasi, yang turut menyatakan siap untuk bekerjasama. Tolong persiapkan perangkatnya untuk bisa menembus apa yang menjadi harapan dan keinginan. Kalau toh ini terjadi, maka akan menambah anggaran yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Bandung. Yu kita sama-sama membangun Kabupaten Bandung yang lebih baik,” ungkapnya.
Bupati Dadang menambahkan, dalam menyambut Indonesia Emas 2045 pentingnya ada peningkatan sumber daya manusia.
Maka, butuh data lingkungan yang lengkap termasuk kajian, institusi yang kuat, serta pengelolaan keuangan yang baik.
“Bahwa pohon yang tumbuh itu bisa menarik karbon dioksida dan kemudian mengeluarkan oksigen untuk kehidupan manusia,” kata Dadang.
Ia menegaskan, di lingkungan sekitar sejatinya tidak ada sesuatu yang mubajir, mulai dari sampah, menanam pohon, yang hasilnya untuk kelangsungan hidup manusia.
(Aak)