Bupati Bandung Perintahkan 18 Ribu ASN Jadi Bapak Ibu Angkat Anak Penderita Stunting

Penulis: Aak

Stunting
Ilustrasi: Stunting (Disdukcapil)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Bupati Bandung Dadang Supriatna mengerahkan 18 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memerangi stunting di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bupati Bandung menurunkan instruksi kepada seluruh ASN di ligkungan pemerintahannya untuk siap menjadi bapa atau ibu angkat dari anak pengidap stunting termasuk ibu hamil.

Ia menyampaikan istruksi itu dalam Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Ponpes Sa’adatuddaroin, Kecamatan Solokanjeruk, Minggu (26/11/2023).

Bupati Dadang meminta kerjasama semua pihak terutama para kepala desa untuk memberikan data yang mengenai anak yang mengalami gejala stunting di wilayahnya.

“Harus ada bapak angkat dan juga ibu angkat dari anak pengidap stunting maupun ibu hamil,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang DS ini.

Dengan demikian, pihaknya akan membagi habis 18 ribu ASN yang harus menjalankan instruksi untuk menjadi ayah atau ibu angkat bagi anak penderita krisis gizi ini.

BACA JUGA: 2024, Pemkot Bandung Targetkan Penurunan Stunting hingga 14 Persen

Namun, bisa jadi para kepala desa juga harus menjadi bapak angkat demi percepatan program ini. Hal ini sejalan dengan upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bandung.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan menambah anggaran stunting pada APBD 2024. Namun apabila anggaran dari APBD tidak cukup, maka harus ada solusi lain.

“Intinya, kalau misalnya APBD kita sudah ketok palu dan ternyata tidak mencukupi, saya meminta kesadaran kepada para ASN untuk menjadi bapak atau ibu angkat untuk memberikan gizi.Tapi titik sasarannya jelas,” tandasnya.

Dadang menjelaskan, untuk menjadi bapak angkat stunting ini perharinya butuh biaya sekitar Rp21 ribu selama 120 hari untuk ibu hamil.

Sedangkan biaya dari orang tua angkat untuk bayi yang baru lahir sekitar Rp16.500 per hari, selama 56 hari.

“Nah, sehingga nanti kita tawarkan kepada para ASN mau mengambil untuk ibu hamilnya atau bayi baru lahirnya untuk menjadi bapak atau ibu angkat,” jelas Kang DS.

Ia mengaku optimistis kasus stunting di wilayahnya akan cepat turun karena ASN menjadi bapak atau ibu angkat ini merupakan kewajiban sosial.

Target Penurunan Stunting Tahun 2024 di Kabupaten Bandung

Pada tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Bandung mencapai 31 persen, pada tahun 2022 turun menjadi 25 persen.

Bupati Dadang mematok target, pada 2024 prevalensi stunting di Kabupaten Bandung bisa turun hingga 16 persen.

“Kalau program bapak atau ibu angkat stunting sukses, saya optimis bisa terjadi penurunan minimal di sekitar 10 persen. Kalau misalnya ini lebih fokus lagi, saya yakin bisa zero stunting tahun depan,” tandas bupati.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
354421_2ojh0x0p_obqxaokg_lx7rsux
DPRD Kota Bandung Dorong Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
pemerkosaan massal 1998-1
DPR-MPR Ingatkan Fadli Zon Tak Hapus Kasus Pemerkosaan Massal 1998
Job Fair Kota Bandung
Harapan Penyandang Disabilitas di Tengah Job Fair Kota Bandung
komisioner KPU diperiksa KPK
Komisioner KPU Gorontalo Terseret Skandal Proyek Fiktif Kemnaker
MEWCI 2024 - Dok Pos Properti Indonesia
Herardi Cahya Juara MEWCI 2024: Langkah Pos Properti Indonesia Angkat Talenta Digital ke Panggung Dunia
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

3

DJP Jawa Barat Sita 133 Aset Penunggak Pajak Senilai Rp16,69 Miliar

4

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

5

Menunggu di Lorong Kota
Headline
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1
batu bara china di indonesia
Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.