JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah dugaan dan fakta baru terungkap dalam persidangan kasus korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dalam rangkaian sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, sejumlah saksi mengaku bahwa mantan bos mereka kerap menggunakan anggaran Kementerian Pertanian untuk keperluan pribadi.
Di antaranya termasuk uang jajan istri, tagihan kartu kredit, charter pesawat, biaya umrah, serta uang kondangan. Fakta-fakta ini menambah daftar panjang dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh SYL selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.
Di tengah sorotan terhadap SYL, perhatian juga tertuju pada Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi. Founder Pusat Studi Kebijakan dan Politik Sumatera Selatan (PSKP), Dr. (Chand) Ade Indra Chaniago, mempertanyakan di mana suara Wamentan dalam kasus ini?
BACA JUGA: Febri Diansyah Dipanggil KPK Sebagai Saksi Persidangan SYL
Ade Indra, yang juga kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia, menilai Wamentan nampaknya bungkam dalam menyikapi kasus SYL. Hal ini yang kemudian memunculkan pertanyaan apakah benar Wamentan tidak terlibat dalam kasus ini?
“Mengingat adanya kabar dugaan bahwa melalui ajudannya, inisial H ia juga diduga terlibat dalam jual beli jabatan di Kementerian Pertanian,” kata Ade Indra, kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Ade Indra, yang juga dosen Ilmu Politik di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Chandradimuka, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Wamentan dan orang-orang di sekitarnya.
“Apakah Wamentan benar-benar tidak ikut bermain dalam kasus ini? KPK harus juga memeriksa Wamentan dan ajudannya yang diduga terlibat dalam praktik jual beli jabatan,” tegas Ade Indra.
(Agus Irawan/Usk)