BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) memberikan pernyataan resmi terhadap kasus Brandoville Studios. Studio outsorce untuk video game dan animasi, Brandoville Studios, dilaporkan melakukan tindak penganiayaan pada para mantan pegawai mereka.
Dalam 1 minggu terakhir ini, berbagai dukungan terus datang dari para korban, termasuk dari media massa dan asosiasi industri. Berikut adalah pernyataan resmi dari AGI dan AINAKI terkait kasus Brandoville Studios.
Pernyataan resmi AGI dan AINAKI terkait Brandoville Studios
1. AINAKI Mengecam Tindakan
Pada Jumat siang, 13 September 2024, AINAKI merilis pernyataan resmi terhadap kasus yang terjadi di Brandoville Studios.
“Laporan terbaru mengenai perundungan dan perilaku kasar di salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang industri kreatif di Indonesia sangat mengkhawatirkan kami,” tulis AINAKI.
“Kami dengan tegas mengecam segala bentuk pelecehan atau perlakuan buruk di tempat kerja. Kami percaya bahwa setiap profesional berhak bekerja dalam lingkungan yang bebas dari rasa takut dan intimidasi,” sambungnya
AINAKI kembali menyebutkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan memilki integritas tinggi terhadap para animator di industri lokal.
“Kami mendorong semua anggota untuk mematuhi nilai-nilai ini dan turut melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua orang,” tutup mereka.
2. AGI Blacklist Pelaku dari Industri Game Indonesia
Beberapa jam sebelum pernyataan resmi AINAKI, AGI juga merilis pernyataan resmi mereka dengan respon yang lebih tegas. Shafiq Husein, presiden AGI yang baru dilantik, mengaku tersentuh dengan kabar seputar penganiayaan yang terjadi di Brandoville Studios.
“Dengan ini, saya mengecam segala tindakan yang dilakukan oleh Brandoville Studios beserta mantan manajemen Cherry dan Ken Lai, atas nama saya sendiri dan juga AGI,” ungkap Shafiq.
Shafiq mengungkap beberapa action plan yang telah diambil oleh AGI, diantaranya adalah menghubungi para korban dan menghubungkan mereka dengan berbagai badan advokasi.
“Sebagai asosiasi, kami akan mem-blacklist para pelaku dari keanggotaan dan program AGI, dalam naungan studio manapun,“ sambung Shafiq.
Shafiq mengakui betapa seriusnya masalah ini, sehingga ia menghimbau penegak hukum untuk segera menginvestigasi kasus ini.
“Bekerja di industri kreatif bukanlah hal mudah, namun karena inilah kita harus memperlakukan semua pihak dengan adil dan penuh hormat,” ujar Shafiq.
BACA JUGA: Kabar Eksploitasi Karyawan Perusahan Animasi Viral, Polisi Turun Tangan
“Sebagai bagian dari industri game Indonesia, saya mengajak seluruh studio untuk menciptakan lingkungan industri yang aman, terbuka, dan produktif bagi semua orang,” tutupnya.
Jeremy Anandajoo minta maaf kepada korban yang terdampak oleh Brandoville Studios atas keterlibatannya dalam kekerasan di studio tersebut.
(Kaje/Usk)