BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Satu bulan setelah membuat kejutan terbesar dalam kariernya dengan menyingkirkan Iga Swiatek di perempatfinal Miami Open 2025, Alexandra Eala kembali akan berhadapan dengan petenis nomor satu dunia asal Polandia tersebut.
Kali ini, duel terjadi di panggung clay-court prestisius Madrid Open, dan semua mata tertuju pada bagaimana kelanjutan kisah dari petenis muda Filipina tersebut.
Eala, yang mendapat wildcard di Madrid, menunjukkan performa impresif pada laga pembuka dengan membungkam Viktoriya Tomova asal Bulgaria 6-3, 6-2 dalam waktu 76 menit.
Petenis berusia 19 tahun itu tampil agresif, menghasilkan 27 winner dan mengkonversi enam dari sembilan break point.
Meski saat ini berada di peringkat 72 dunia, peringkat tertinggi sepanjang kariernya, Eala tetap menjaga sikap tenang dan profesional.
Ia menyadari bahwa sorotan publik akan kembali mengarah padanya setelah keberhasilannya menjungkalkan Swiatek di Miami, tetapi memilih untuk tetap fokus ke depan.
“Kini setelah debu mereda, saya berusaha untuk tidak terlalu memikirkan Miami Open,” ujar Eala kepada media setempat, dikutip Rabu (23/4/2025).
“Saya punya seluruh hidup untuk mengenang momen itu, tapi turnamen terus berlanjut, dan sekarang fokus saya hanya Madrid,” katanya.
BACA JUGA:
Kazakhstan Lolos ke Billie Jean King Cup Finals 2025, Elena Rybakina Jadi Penentu
Di sisi lain, Swiatek datang ke Madrid dengan tekad membalas kekalahan mengejutkan tersebut. Performa inkonsisten baru-baru ini, termasuk kekalahan dari Jelena Ostapenko di Stuttgart Open, membuat Swiatek haus akan kemenangan solid di tanah liat yang merupakan tempat favoritnya.
Pertemuan ulang antara Eala dan Swiatek menjadi salah satu laga yang paling dinantikan di Madrid. Namun Eala enggan terjebak nostalgia. Baginya, setiap pertandingan adalah lembaran baru.
“Setiap pertandingan adalah kisah yang berbeda, bahkan jika lawannya orang yang sama. Itu takkan pernah sama,” ungkapnya.
Dengan keberanian dan kematangannya yang mulai terlihat, Eala tak sekadar mengejar kejutan kedua. Ia tengah membangun fondasi panjang untuk membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar bintang satu turnamen.
(Budis)